Samsung Galaxy Watch 8 Series Resmi Dibuka Pre-Order di Indonesia, Ini Fitur dan Harganya

Samsung kembali menggebrak pasar wearable Indonesia dengan membuka pemesanan awal atau pre-order untuk lini arloji pintar terbarunya, Galaxy Watch 8 Series. Perangkat ini meluncur bersamaan dengan Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7, membawa berbagai peningkatan signifikan dari generasi sebelumnya, mulai dari desain, performa, hingga fitur kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI).

Desain Lebih Tipis dan Modern

Galaxy Watch 8 Series hadir dalam dua model utama, yaitu Galaxy Watch 8 versi standar dan Galaxy Watch 8 Classic yang menawarkan desain lebih premium. Keduanya mengusung desain baru yang lebih ramping dengan ketebalan berkurang hingga 11 persen dibanding pendahulunya. Selain itu, Samsung tetap mempertahankan kesan elegan pada model Classic melalui rotating bezel ikonik yang kini dipadukan cushion design untuk kenyamanan lebih baik saat digunakan sepanjang hari.

Galaxy Watch 8 tersedia dalam dua ukuran, yakni 40 mm dan 44 mm, dengan pilihan warna Graphite dan Silver. Sementara itu, Galaxy Watch 8 Classic tersedia dalam ukuran 46 mm dengan pilihan warna hitam dan putih, menghadirkan kesan elegan khas lini Classic yang ikonik. Kedua varian menggunakan material Armor Aluminium yang kokoh namun ringan, sehingga nyaman digunakan baik untuk olahraga maupun aktivitas harian.

Performa Tangguh dengan Chipset 3 nm

Salah satu keunggulan utama seri terbaru ini terletak pada penggunaan chipset 3 nm, menjadikannya smartwatch Samsung pertama yang menggunakan fabrikasi sekecil ini. Chipset tersebut menawarkan performa pemrosesan lebih cepat dan efisiensi daya yang lebih baik, sehingga pengguna dapat menjalankan berbagai aplikasi tanpa hambatan, termasuk fitur pelacakan kesehatan dan olahraga secara real-time.
Galaxy Watch 8 juga didukung baterai berkapasitas:
• 325 mAh untuk varian 40 mm
• 435 mAh untuk varian 44 mm
• 445 mAh untuk Galaxy Watch 8 Classic ukuran 46 mm
Berdasarkan klaim Samsung, daya tahan baterai bisa mencapai 30 jam penggunaan dalam mode Always On Display, dan dapat bertahan lebih lama jika fitur tersebut dimatikan.

Fitur AI dan Kesehatan yang Lebih Canggih

Sebagai respons terhadap perkembangan teknologi saat ini, Samsung membekali Galaxy Watch 8 Series dengan Galaxy AI yang terintegrasi langsung bersama Google Gemini, menghadirkan berbagai fitur pintar yang mempermudah aktivitas sehari-hari. Beberapa fitur unggulan yang dihadirkan antara lain:
• AI Button dan Gemini Live yang memungkinkan pengguna mengakses asisten AI melalui tombol khusus dan layar smartwatch.
• Suggested Replies yang memberikan rekomendasi balasan otomatis berdasarkan konteks pesan masuk.
• Sleep Coaching dan Bedtime Guidance untuk memantau serta meningkatkan kualitas tidur pengguna melalui analisis harian yang detail.
• Running Coach yang menyediakan panduan latihan lari secara personal sesuai level kebugaran, termasuk rekomendasi rute dan target.

Selain fitur berbasis AI, Galaxy Watch 8 Series juga dibekali berbagai teknologi pemantauan kesehatan yang komprehensif. Salah satunya adalah Energy Score, yang memberikan ringkasan kondisi tubuh harian dengan mempertimbangkan kualitas tidur, tingkat aktivitas fisik, dan denyut jantung pengguna. Ada pula fitur Vascular Load yang berfungsi memantau tekanan pembuluh darah saat tidur, membantu pengguna memahami kondisi kardiovaskular mereka secara lebih menyeluruh. Terdapat juga ECG, pengukur tekanan darah, Antioxidant Index, dan AGEs Index yang menilai kadar antioksidan serta tingkat penuaan sel.

Fitur Body Composition (BIA) juga tetap dihadirkan sebagai salah satu keunggulan smartwatch ini. Melalui teknologi tersebut, pengguna dapat mengukur komposisi tubuh secara praktis, mulai dari persentase lemak, massa otot, hingga kadar air, hanya dalam hitungan detik.

Layar Lebih Terang dan Responsif

Dari sisi tampilan, Galaxy Watch 8 Series menggunakan layar Super AMOLED berukuran 1,2 hingga 1,4 inci, tergantung pada model yang dipilih. Layarnya dilindungi oleh Sapphire Crystal yang tangguh terhadap goresan, memastikan ketahanan dan kenyamanan saat digunakan dalam berbagai aktivitas harian. Tingkat kecerahan layarnya mencapai 3.000 nits, memastikan tampilan tetap jelas meskipun digunakan di bawah terik matahari.

Selain itu, antarmuka terbaru One UI 8 Watch menawarkan pengalaman navigasi yang lebih intuitif dan cepat. Fitur Now Bar memudahkan pengguna mengakses berbagai informasi penting, mulai dari cuaca, musik, hingga notifikasi kesehatan, dalam satu tampilan yang ringkas dan mudah dioperasikan.

Harga dan Promo Pre-Order di Indonesia

Saat ini, Samsung Galaxy Watch 8 Series sudah dapat dipesan melalui situs resmi Samsung Indonesia maupun mitra penjualan resminya dengan berbagai penawaran menarik selama masa pre-order. Berikut harga resminya:
• Galaxy Watch 8 40 mm: Rp 5.499.000
• Galaxy Watch 8 44 mm: Rp 5.999.000
• Galaxy Watch 8 Classic 46 mm: Rp 6.999.000

Selama masa pre-order, Samsung memberikan berbagai promo menarik, seperti cashback, program trade-in untuk smartwatch lama, hingga bonus strap tambahan untuk pembelian unit tertentu. Promo ini berlaku hingga akhir Juli 2025, sehingga pengguna yang ingin menjadi yang pertama memiliki smartwatch ini dapat segera melakukan pemesanan.

Penutup: Smartwatch Premium dengan Fitur Lengkap

Dengan desain lebih ramping, performa lebih cepat berkat chipset 3 nm, serta sederet fitur kesehatan dan AI terbaru, Samsung Galaxy Watch 8 Series hadir sebagai salah satu arloji pintar paling canggih di pasaran saat ini. Smartwatch ini tidak hanya menunjang aktivitas harian dan olahraga, tetapi juga membantu penggunanya menjaga kesehatan fisik dan mental secara lebih menyeluruh.

Bagi para penggemar teknologi yang menginginkan smartwatch premium dengan fitur kesehatan dan AI terlengkap, Galaxy Watch 8 Series menjadi pilihan tepat untuk mendukung gaya hidup modern di tahun 2025 ini.

 

OPPO Pad SE Resmi Meluncur di Indonesia, Tablet Entry-Level dengan Fitur Premium

OPPO terus memperluas jajaran produknya di Indonesia dengan meluncurkan tablet terbaru bernama OPPO Pad SE. Tablet ini hadir untuk menjawab kebutuhan pengguna yang menginginkan perangkat serbaguna dengan harga terjangkau, tetapi tetap dibekali fitur premium yang umumnya hanya tersedia pada tablet kelas atas.
Dengan layar besar dan teknologi perlindungan mata, performa mumpuni untuk aktivitas harian, serta daya tahan baterai yang lama, OPPO Pad SE diharapkan menjadi pilihan menarik bagi pelajar, pekerja, maupun pengguna keluarga yang membutuhkan perangkat multimedia andal.

Layar Luas dengan Perlindungan Mata

Tablet ini menawarkan keunggulan utama pada bagian layarnya yang luas dan nyaman untuk berbagai aktivitas. Tablet ini membawa panel berukuran 11 inci dengan resolusi 1920 x 1200 piksel dan refresh rate 90Hz. Kehadiran refresh rate tinggi menjadikan pengalaman scrolling di media sosial, membaca dokumen, hingga menonton video menjadi lebih mulus dan nyaman di mata.

Selain itu, layar OPPO Pad SE juga dilengkapi lapisan anti-reflektif matte yang berfungsi mengurangi pantulan cahaya hingga 97 persen, sehingga tetap jelas meski digunakan di bawah sinar matahari. Artinya, pengguna dapat melihat tampilan layar dengan jelas meskipun berada di bawah sinar matahari langsung atau di ruangan dengan pencahayaan terang. Fitur ini jarang ditemukan pada tablet entry-level lain di pasaran.

Tak hanya nyaman digunakan dalam waktu lama, layarnya pun telah tersertifikasi TÜV Rheinland untuk memastikan perlindungan mata penggunanya. Sertifikasi ini memastikan bahwa paparan cahaya biru dari layar OPPO Pad SE telah ditekan seminimal mungkin, sehingga aman digunakan dalam waktu lama, terutama bagi pelajar yang belajar daring atau pekerja yang sering melakukan meeting online melalui tablet.

Desain Tipis dan Ringan

OPPO Pad SE memiliki desain ramping dengan ketebalan hanya 6,9 mm dan bobot sekitar 478 gram. Dengan dimensi tersebut, tablet ini tetap nyaman digenggam dengan satu tangan maupun saat digunakan berbaring di kasur. Dari segi desain, OPPO Pad SE tersedia dalam dua pilihan warna, yakni Grey dan Green, yang memberikan kesan elegan dan modern bagi penggunanya.

Bodi tablet ini juga dirancang dengan material alumunium alloy berkualitas sehingga terasa kokoh dan tidak mudah panas saat digunakan untuk streaming atau multitasking dalam waktu lama. Di bagian samping terdapat tombol power, volume, slot microSD, serta empat speaker yang mendukung audio surround.

Performa Cukup untuk Aktivitas Sehari-Hari

Dari sisi performa, tablet ini ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 680 yang dipadukan dengan RAM hingga 8GB dan penyimpanan internal 128GB, cukup untuk kebutuhan harian dan hiburan. Konfigurasi ini mungkin bukan yang paling tinggi di pasar tablet Android, namun sudah sangat memadai untuk kegiatan seperti browsing, menonton YouTube, membaca e-book, hingga mengedit dokumen di Google Docs atau Microsoft Office.

Snapdragon 680 juga terkenal memiliki efisiensi daya yang baik karena menggunakan proses fabrikasi 6nm. Ini membuat suhu tablet tetap terjaga meskipun digunakan dalam waktu lama. Bagi pengguna yang ingin menyimpan file besar, Pad SE menyediakan slot microSD yang mendukung hingga 1TB, sangat berguna untuk menampung materi kuliah, presentasi kerja, atau koleksi drama Korea favorit.

Tablet ini berjalan di ColorOS for Pad berbasis Android 13, yang dioptimasi khusus untuk layar besar. Tablet ini juga mendukung fitur split screen, floating window, serta multi-device connectivity, memungkinkan pengguna terhubung dengan smartphone OPPO lain untuk berbagi koneksi internet atau memindahkan file dengan cepat.

Audio Surround dengan Empat Speaker

Untuk pengalaman multimedia yang lebih memuaskan, OPPO membekali Pad SE dengan empat speaker stereo yang didukung teknologi Dolby Atmos, menghadirkan kualitas audio lebih jernih dan mendalam. Posisi speaker diletakkan di keempat sisi tablet sehingga suara yang dihasilkan terdengar lebih luas, baik saat menonton film, mendengarkan musik, maupun bermain game kasual. Fitur audio ini akan memberikan pengalaman menonton film dan series di Netflix semakin imersif, meskipun tanpa earphone.

Baterai Besar dan Pengisian Cepat

Di sektor daya, OPPO Pad SE hadir dengan baterai jumbo berkapasitas 9.340 mAh. Dengan baterai sebesar ini, tablet diklaim mampu bertahan hingga 11 jam untuk streaming video, atau digunakan seharian penuh untuk aktivitas campuran tanpa perlu khawatir kehabisan daya di tengah hari. Jika baterai habis, pengisian ulangnya pun tidak memakan waktu lama karena mendukung fast charging 33W SuperVOOC.

Fitur Penunjang untuk Anak dan Keluarga

OPPO Pad SE juga dilengkapi fitur Kids Mode yang dapat mengatur aplikasi apa saja yang boleh diakses oleh anak, termasuk membatasi waktu penggunaan dan menampilkan peringatan postur duduk. Fitur ini sangat bermanfaat bagi orang tua yang ingin mengenalkan tablet kepada anak-anak secara aman dan terkontrol.
Selain itu, tablet ini juga mendukung stylus pen (dijual terpisah) untuk pengguna yang membutuhkan aktivitas menggambar atau mencatat secara digital. Stylus pen ini memiliki tingkat responsivitas tinggi sehingga menulis di layar terasa seperti di kertas.

Harga dan Ketersediaan

OPPO Pad SE sudah tersedia di Indonesia melalui OPPO Store resmi maupun e-commerce. Meski OPPO belum mengumumkan harga resmi untuk pasar Indonesia saat peluncuran, berdasarkan harga globalnya, tablet ini diprediksi berada di kisaran Rp3 juta hingga Rp4 juta. Dengan fitur dan spesifikasi yang dibawanya, OPPO Pad SE hadir sebagai tablet yang cukup kompetitif di kelasnya, apalagi dilengkapi sejumlah keunggulan premium yang biasanya hanya ada di perangkat lebih mahal.

Kesimpulan

Kehadiran OPPO Pad SE menambah pilihan tablet terjangkau dengan fitur premium di Indonesia. Layarnya luas dengan perlindungan mata, desainnya ramping dan ringan, performanya cukup mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari, serta memiliki baterai besar dengan fast charging. Fitur Kids Mode juga menjadi salah satu kelebihan tablet ini, cocok untuk keluarga yang ingin menghadirkan perangkat belajar anak sekaligus hiburan bersama di rumah.

Honor Pad GT 2 Pro: Tablet Gaming Premium dengan Desain Ultra Tipis

Honor kembali menghadirkan inovasi di segmen tablet premium dengan merilis Honor Pad GT 2 Pro, perangkat yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan para gamer mobile dan pengguna profesional yang mengutamakan performa tinggi. Tablet ini pertama kali diumumkan di Tiongkok pada pertengahan Juli 2025 dan langsung mencuri perhatian karena spesifikasi layarnya yang unggul, performa gaming kelas flagship, serta desain ultra tipis yang menawan.

Desain Ultra Tipis yang Tetap Kokoh

Honor Pad GT 2 Pro hadir dengan bodi yang sangat ramping, memiliki ketebalan hanya 5,99 mm dan bobot sekitar 532 gram. Tablet ini tersedia dalam dua pilihan warna elegan, yakni Ice Crystal White dan Phantom Gray, yang menampilkan kesan premium sekaligus futuristik saat digenggam.

Meski tampil dengan bodi yang sangat tipis, tablet ini dibangun menggunakan material aluminium berkualitas tinggi sehingga tetap terasa solid dan kokoh saat digenggam. Bingkainya juga didesain minimalis, sehingga layar terlihat lebih luas dengan rasio bodi ke layar mencapai hampir 90 persen. Hal ini menambah kenyamanan saat tablet digunakan dalam posisi landscape untuk bermain game, menonton film, atau menggambar.

Layar OLED 12,5 Inci dengan Refresh Rate 165Hz

Sektor layar menjadi daya tarik utama Honor Pad GT 2 Pro. Tablet ini mengusung panel OLED berukuran 12,5 inci dengan resolusi tinggi 3K (3048 × 2032 piksel) dan mendukung refresh rate hingga 165Hz. Kecepatan refresh setinggi itu umumnya hanya ditemukan pada monitor gaming kelas atas dan jarang diaplikasikan pada tablet Android, menjadikan perangkat ini salah satu yang terdepan di kelasnya.

Dengan refresh rate 165Hz, setiap gerakan pada game dan transisi UI terasa sangat mulus. Selain itu, layarnya memiliki DC dimming, sertifikasi TÜV Rheinland, dan fitur AI Visual Enhancement untuk melindungi mata dari kelelahan saat digunakan lama. Tablet ini juga mendukung 100% DCI-P3 color gamut sehingga warna tampil lebih akurat, sangat cocok untuk editing foto, desain grafis, hingga menonton film HDR.

Performa Snapdragon 8 Gen 3 yang Tangguh

Untuk sektor performa, Honor menyematkan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3, chipset flagship fabrikasi 4nm yang saat ini termasuk salah satu prosesor terkuat di dunia Android. Chipset tersebut dipasangkan dengan GPU Adreno 750, menghasilkan kinerja mumpuni saat digunakan untuk bermain game grafis berat seperti Genshin Impact, PUBG Mobile, maupun Honor of Kings.

Tak hanya mengandalkan performa mentah chipset, Honor juga melengkapi tablet ini dengan teknologi Phantom Engine, yaitu sistem optimasi software-hardware yang mampu menstabilkan frame rate saat bermain game. Berdasarkan klaim perusahaan, Honor Pad GT 2 Pro dapat menjalankan CrossFire: Gunfight King dengan frame rate stabil di 165 fps, menandingi tablet gaming lain di kelas premium.

Kapasitas RAM dan Penyimpanan Besar

Tablet ini tersedia dalam beberapa varian konfigurasi, mulai dari 8 GB RAM + 128 GB, 8 GB + 256 GB, 12 GB + 256 GB, hingga versi tertinggi 16 GB RAM + 512 GB penyimpanan internal. Kapasitas sebesar ini memungkinkan pengguna menyimpan banyak file game dan dokumen produktivitas tanpa khawatir kehabisan ruang. Sayangnya, belum ada informasi resmi terkait slot microSD untuk ekspansi memori tambahan.

Sistem Pendingin Grafena untuk Gaming Intensif

Salah satu tantangan tablet gaming adalah suhu yang cepat meningkat saat memainkan game berat dalam waktu lama. Guna menjaga suhu tetap stabil selama sesi gaming intensif, Honor Pad GT 2 Pro dilengkapi teknologi pendingin Honor Ice Cooling System yang memanfaatkan lapisan grafena dengan area pendinginan mencapai 40.000 mm². Teknologi ini diklaim dapat menurunkan suhu chipset hingga 10°C, memastikan performa tetap stabil meski digunakan bermain game dalam durasi panjang.

Baterai Besar dengan Fast Charging 66W

Untuk mendukung aktivitas gaming dan produktivitas seharian, tablet ini dibekali baterai berkapasitas 10.100 mAh. Kapasitas baterainya juga meningkat dibanding generasi sebelumnya. Jika Pad GT Pro memiliki baterai 10.050 mAh, kini Pad GT 2 Pro dibekali 10.100 mAh serta mendukung fast charging 66W yang mampu mengisi daya hingga 70 persen hanya dalam waktu kurang dari satu jam.

Audio IMAX Enhanced dengan 8 Speaker

Honor Pad GT 2 Pro juga menjadi salah satu tablet pertama di dunia yang memiliki 8 speaker dengan sertifikasi IMAX Enhanced. Sistem audionya dilengkapi 8 speaker yang mampu menghasilkan suara surround detail dan lantang, memberikan pengalaman audio imersif saat bermain game FPS, menonton film, maupun mendengarkan musik. Selain itu, teknologi AI juga disematkan untuk menyesuaikan kualitas suara sesuai konten yang sedang diputar.

Fitur AI dan MagicOS 8

Honor Pad GT 2 Pro menjalankan MagicOS 8 berbasis Android 14, dilengkapi berbagai fitur AI seperti Honor Notes AI, AI Documents, dan PC-level YOYO. Fitur-fitur ini memudahkan pengguna dalam mencatat, mengedit dokumen, serta menghubungkan tablet ke ekosistem Honor dan laptop lain untuk kolaborasi cepat. Selain itu, tablet ini mendukung stylus dan keyboard magnetik, meningkatkan fungsi produktivitas layaknya laptop ringan.

Harga dan Ketersediaan

Honor Pad GT 2 Pro dibanderol mulai dari 2.499 CNY (sekitar Rp 5,5 juta) untuk varian 8/128 GB, sedangkan varian tertingginya 16/512 GB dijual seharga 3.399 CNY (sekitar Rp 7,5 juta) sebelum pajak impor. Saat ini, tablet tersebut baru tersedia di pasar Tiongkok dan belum ada kepastian kapan akan dirilis secara resmi di Indonesia atau pasar global lainnya.

Kesimpulan

Honor Pad GT 2 Pro menghadirkan kombinasi layar super mulus 165Hz, performa Snapdragon 8 Gen 3, sistem pendingin canggih, dan audio IMAX Enhanced dalam desain ramping dan premium. Dengan spesifikasi tersebut, tablet ini tidak hanya cocok untuk gaming berat, tetapi juga mendukung produktivitas dan kreator konten digital.

Jika nantinya tablet ini dipasarkan secara global dengan harga yang kompetitif, Honor Pad GT 2 Pro berpeluang besar menjadi salah satu tablet Android terbaik di tahun 2025, baik untuk kebutuhan gaming, pekerjaan profesional, maupun aktivitas mahasiswa.

Motorola Edge 60 Pro Siap Meluncur di Indonesia 17 Juli: Seperti Apa Spesifikasinya dan Apakah Layak Dibeli?

Motorola semakin menunjukkan eksistensinya di pasar smartphone global, termasuk Indonesia. Setelah diperkenalkan secara global pada April lalu, Motorola Edge 60 Pro dijadwalkan meluncur resmi di Indonesia pada 17 Juli 2025. Kehadirannya akan memperkaya pilihan di segmen kelas menengah premium, menghadirkan performa yang mendekati flagship namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Lantas, seperti apa spesifikasi lengkapnya? Dan yang tak kalah penting, apakah ponsel ini layak dibeli di tengah persaingan smartphone yang semakin ketat?

Desain Premium dengan Layar Terang dan Responsif

Motorola Edge 60 Pro tampil dengan desain elegan dan ramping. Bodinya memiliki ketebalan sekitar 8,2 mm dengan bobot 186 gram, terasa nyaman digenggam meski layarnya tergolong besar. Ponsel ini menggunakan layar pOLED lengkung berukuran 6,7 inci dengan resolusi 2712 x 1220 piksel, refresh rate 120Hz, serta mendukung HDR10+.

Kelebihan utamanya terletak pada tingkat kecerahan yang diklaim mencapai 4500 nits, sehingga tetap jelas digunakan di bawah sinar matahari langsung. Layar ini dilapisi Gorilla Glass 7i untuk perlindungan ekstra dari goresan, serta memiliki sertifikasi IP68 dan IP69, membuatnya tahan air dan debu.

Performa Gahar Berkat MediaTek Dimensity 8350 Extreme

Untuk urusan performa, Motorola Edge 60 Pro mengandalkan MediaTek Dimensity 8350 Extreme, chip terbaru dengan fabrikasi 4 nm dan clock speed hingga 3,35 GHz. GPU Mali-G615 MC6 yang digunakan mampu menjalankan aplikasi grafis berat dengan lancar, termasuk untuk bermain game dan mengedit video tanpa hambatan.

Terdapat pilihan RAM 8 GB atau 12 GB LPDDR4x/5x dan penyimpanan internal 256 GB atau 512 GB UFS 4.0, memastikan kinerja lancar saat multitasking maupun menyimpan file besar. Motorola juga menanamkan teknologi AI untuk mengoptimalkan performa dan kamera melalui kolaborasi dengan Google Gemini.

Kamera Fleksibel untuk Berbagai Kebutuhan

Untuk sektor fotografi, Motorola Edge 60 Pro dilengkapi tiga kamera belakang, yaitu:
• 50 MP kamera utama (wide) dengan sensor Sony LYTIA 700C dan OIS
• Kamera ultra-wide 50 MP dengan sudut pandang 120 derajat
• Kamera telephoto 10 MP yang mendukung 3x optical zoom dan hingga 50x digital zoom

Kamera depannya beresolusi 50 MP, mendukung perekaman video hingga 4K@30fps, cocok untuk selfie berkualitas tinggi maupun video call profesional.

Beberapa ulasan awal menyebutkan kamera utamanya mampu menghasilkan foto yang tajam dengan warna natural, terutama saat digunakan di siang hari. Namun, saturasi warnanya tidak sekuat flagship Samsung atau iPhone. Untuk mode portrait, efek blur terkadang perlu pembaruan software agar lebih optimal. Selain itu, kamera ultra-wide dan telephoto memberikan fleksibilitas lebih saat memotret pemandangan luas atau objek dari jarak jauh.

Baterai Besar dengan Pengisian Daya Super Cepat

Motorola menyematkan baterai 6000 mAh yang mendukung aktivitas seharian penuh, termasuk penggunaan berat seperti gaming dan streaming. Untuk pengisian, Edge 60 Pro dibekali fast charging 90W yang mampu mengisi daya hingga 50 persen dalam waktu 12-15 menit, dan penuh kurang dari 30 menit.

Selain itu, Edge 60 Pro sudah mendukung wireless charging 15W dan reverse wireless charging 5W, memungkinkan pengguna mengisi daya perangkat lain seperti TWS atau smartwatch dengan menempelkannya di bagian belakang ponsel.

Sistem Operasi dan Dukungan Software Jangka Panjang

Edge 60 Pro berjalan di atas Android 15 dengan antarmuka Hello UI khas Motorola yang bersih, ringan, dan minim aplikasi bawaan. Motorola menjanjikan pembaruan sistem operasi hingga 3 tahun dan patch keamanan selama 4 tahun, membuatnya menjadi pilihan ideal bagi pengguna yang mengutamakan dukungan software jangka panjang.

Fitur Tambahan yang Lengkap

Tidak hanya menawarkan spesifikasi unggulan, Motorola Edge 60 Pro juga dilengkapi berbagai fitur pendukung seperti:
• Speaker stereo dengan Dolby Atmos untuk pengalaman audio lebih immersif
• Konektivitas 5G, Wi-Fi 7, Bluetooth terbaru, NFC, serta port USB-C
• Sensor sidik jari yang tertanam di layar
• Sertifikasi MIL-STD-810H yang menambah ketahanan fisik ponsel ini terhadap kondisi ekstrem

Harga dan Ketersediaan di Indonesia

Hingga saat ini, Motorola Indonesia belum mengumumkan harga resminya. Namun, jika mengacu pada harga global yang berkisar antara Rp8,5 juta hingga Rp10 juta, Edge 60 Pro akan masuk ke segmen menengah premium, bersaing dengan flagship killer dari merek lain.

Apakah Motorola Edge 60 Pro Layak Dibeli?

Dilihat dari desain mewah, layar berkualitas tinggi, performa kencang, baterai besar dengan pengisian super cepat, serta dukungan software jangka panjang, Motorola Edge 60 Pro layak dipertimbangkan sebagai daily driver di tahun 2025.

Namun, bagi Anda yang memprioritaskan kamera sekelas flagship seperti Samsung Galaxy S24 Ultra atau iPhone 15 Pro Max, Edge 60 Pro mungkin masih belum menandingi kualitas foto flagship tersebut dalam hal detail warna dan dynamic range. Meski demikian, untuk pengguna yang mendambakan performa mendekati flagship dengan harga lebih bersahabat, ponsel ini menjadi pilihan rasional.

Motorola Edge 60 Pro cocok untuk pekerja profesional, kreator konten menengah, mahasiswa, hingga pebisnis yang membutuhkan perangkat andal dan tahan lama. Performanya mendukung berbagai aktivitas, mulai dari gaming berat, multitasking, hingga konsumsi konten multimedia dengan nyaman berkat layarnya yang tajam dan cerah.

Penutup: Flagship Killer Terbaru dari Motorola

Dengan paket lengkap mulai dari desain premium, performa mumpuni, baterai besar, hingga fitur flagship, Motorola Edge 60 Pro siap menjadi primadona baru di kelas menengah premium. Jika nantinya harga resmi di Indonesia berada di kisaran Rp9 juta, ponsel ini layak dilirik bagi siapa pun yang mendambakan pengalaman smartphone flagship tanpa harus mengeluarkan biaya belasan juta rupiah.

Garmin Hadirkan Google Maps di Smartwatch: Menyatukan Daya Navigasi dan Gaya Hidup Sehat

Bayangkan Anda sedang jogging di pagi hari. Jalanan masih lengang, matahari baru saja muncul di ufuk timur. Tangan Anda sibuk menahan ritme lari sambil sesekali mengusap keringat, namun di satu tikungan, Anda bingung: belok kiri atau lurus? Biasanya, Anda harus berhenti, membuka ponsel, membuka Google Maps, lalu menatap layar sambil menahan napas. Kini, kebiasaan itu bisa berubah selamanya.

Garmin, produsen smartwatch asal Kansas, Amerika Serikat, baru saja mengumumkan integrasi resmi Google Maps di berbagai lini smartwatch mereka. Bukan sekadar fitur tambahan, ini adalah langkah besar yang membawa Garmin mendekatkan teknologi kebugaran dan navigasi sehari-hari, menyatukannya dalam satu genggaman di pergelangan tangan Anda.

Mengapa Ini Penting?

Garmin memang sudah lama dikenal sebagai produsen smartwatch dengan akurasi GPS terbaik di kelasnya. Atlet triathlon, pelari maraton, pesepeda profesional, hingga pecinta aktivitas outdoor seperti hiking dan mendaki gunung, mempercayai Garmin karena daya tahan baterai dan keakuratan penunjuk lokasinya. Namun, satu yang selama ini menjadi celah kecil adalah: Garmin tidak memiliki aplikasi peta sepraktis Google Maps. Dengan integrasi ini, pengguna tidak perlu lagi menoleh ke layar ponsel untuk menavigasi rute baru, entah itu saat berlari di pusat kota, bersepeda keliling kawasan wisata, atau berjalan kaki menjelajah kota asing. Instruksi belokan demi belokan kini bisa muncul langsung di layar jam tangan Garmin Anda, lengkap dengan getaran lembut sebagai penanda jika belokan sudah dekat.

Cara Kerja Fitur Ini

Menurut rilis resmi Garmin dan Google yang dimuat di The Verge (8 Juli 2025), Google Maps dapat diunduh melalui Connect IQ Store, toko aplikasi resmi Garmin. Cara kerjanya:

  • Anda menetapkan tujuan di aplikasi Google Maps di ponsel Android Anda.
  • Buka aplikasi Google Maps di smartwatch Garmin Anda.
  • Petunjuk turn-by-turn akan langsung muncul di layar jam, lengkap dengan estimasi waktu dan jarak tempuh.
  • Tiga belokan berikutnya dapat Anda lihat hanya dengan mengetuk layar, membantu Anda merencanakan rute lebih baik tanpa harus menunggu perintah satu per satu.

Namun, perlu dicatat bahwa fitur ini hanya mendukung Android untuk saat ini. Belum ada kabar kapan pengguna iPhone dapat menikmatinya.

Model Garmin yang Mendukung Google Maps

Garmin menyebutkan lebih dari 90 model smartwatch mendukung aplikasi Google Maps ini, termasuk:

  • Garmin Fenix Series (terbaru seperti Fenix 8)
  • Forerunner Series (265, 955, 965)
  • Venu Series (Venu 3)
  • Vivoactive 5

Artinya, hampir semua smartwatch kelas menengah hingga flagship Garmin dapat mencicipi teknologi ini, asalkan sistem operasinya mendukung Connect IQ terbaru.

Apa Untungnya bagi Pengguna?

  1. Tidak Perlu Lagi Mengeluarkan Ponsel
    Saat berlari atau bersepeda, membuka ponsel seringkali merepotkan, terutama jika tangan berkeringat. Dengan notifikasi langsung di smartwatch, navigasi jadi seamless.
  2. Lebih Aman
    Bagi pesepeda atau pelari yang melintasi area ramai, menatap ponsel sama saja dengan mengundang risiko kecelakaan kecil hingga besar. Petunjuk di smartwatch membuat pandangan tetap fokus ke jalan.
  3. Efisiensi Baterai Ponsel
    Karena hanya menetapkan tujuan awal di ponsel, baterai tidak terkuras untuk menampilkan peta dan navigasi terus-menerus.
  4. Terintegrasi dengan Aktivitas
    Saat menggunakan Google Maps di Garmin, catatan aktivitas seperti langkah kaki, jarak tempuh, detak jantung, hingga kalori yang terbakar tetap terekam dan tersimpan di Garmin Connect. Ini adalah keunggulan yang tidak dimiliki jika Anda hanya menggunakan ponsel.

Tantangan dan Batasan

Meski terdengar sempurna, integrasi ini belum sepenuhnya mulus. Di forum resmi Garmin, beberapa pengguna iOS mengeluhkan aplikasi yang tidak muncul meski model smartwatch mereka tercatat mendukung. Selain itu, penetapan tujuan tetap harus dilakukan di ponsel Android, karena smartwatch Garmin belum mendukung input teks pencarian destinasi.

Namun, bagi banyak orang, keterbatasan ini bukan masalah besar. Navigasi di smartwatch memang dirancang sebagai perpanjangan praktis dari smartphone, bukan penggantinya.

Strategi Garmin: Menjaga Relevansi di Era Wear OS dan Apple Watch

Langkah ini menegaskan posisi Garmin sebagai pemain tangguh di industri smartwatch global. Pasalnya, Wear OS milik Google dan watchOS milik Apple sudah lama mendukung Google Maps. Garmin yang selama ini mengandalkan peta internal, kini membuka diri dengan menghadirkan Google Maps secara resmi. Ini adalah sinyal bahwa Garmin tidak ingin hanya menjadi jam tangan olahraga, melainkan jam tangan multifungsi untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut analis industri wearable di TechRadar, kehadiran Google Maps ini bisa menjadi batu loncatan Garmin untuk menghadirkan fitur-fitur seluler lain di masa depan, termasuk konektivitas LTE dan aplikasi Google lainnya.

Kesimpulan: Garmin dan Google Maps, Kombinasi Sempurna

Kehadiran Google Maps di smartwatch Garmin bukan hanya kabar baik bagi pelari, pesepeda, dan pejalan kaki. Ini adalah bukti bahwa kolaborasi antara dua raksasa di bidangnya dapat menghadirkan solusi nyata bagi pengguna. Garmin dengan GPS dan ketahanan baterai, Google Maps dengan peta akurat dan petunjuk real-time.

 

Insta360 X5 BMW Edition: Kamera 360° Premium untuk Petualangan Maksimal

Insta360 menghadirkan gebrakan baru melalui kolaborasi dengan BMW Motorrad lewat peluncuran Insta360 X5 BMW Motorrad Edition. Kamera aksi edisi terbatas ini tidak hanya tampil elegan dengan logo BMW, tetapi juga membawa fitur canggih seperti video 360° 8K, stabilisasi FlowState, dan BMW Mini Remote untuk kontrol praktis saat perjalanan. Ultra Battery 2800 mAh memastikan daya tahan lebih lama, menjadikannya pilihan ideal bagi penjelajah jalanan, vlogger, maupun kreator konten yang mengutamakan kualitas rekam premium.

Desain Eksklusif Bernuansa BMW

Pada pandangan pertama, edisi ini menampilkan desain elegan dengan logo BMW Motorrad di bodi belakang kamera, dipadukan nuansa hitam solid yang menghadirkan kesan premium dan berkelas. Selain perubahan kosmetik, kamera ini juga menyematkan user interface bertema BMW di dalamnya. Pengguna dapat menampilkan data kecepatan dan jarak tempuh secara real-time langsung di rekaman 360°, menghadirkan pengalaman serupa teknologi HUD pada kendaraan BMW.

Kemasan penjualannya pun didesain eksklusif, menonjolkan fitur dan aksesori penting bagi penjelajah jarak jauh. Bagi penggemar BMW, detail ini meningkatkan nilai koleksi sekaligus kebanggaan saat digunakan.

Kendali Praktis dengan BMW Mini Remote

Salah satu nilai jual utama dari edisi ini adalah kehadiran BMW Mini Remote, remote kecil yang dapat dipasang di handle atau bagian kendali kendaraan, memungkinkan pengguna untuk menekan tombol start/stop rekaman atau mengganti mode tampilan hanya dengan satu ketukan, tanpa melepaskan genggaman. Kehadiran mode InstaFrame memungkinkan perpindahan cepat antara sudut pandang depan, selfie, atau perekaman 360° penuh saat berkendara. Fitur ini menjadi solusi praktis bagi vlogger perjalanan yang membutuhkan fleksibilitas dalam satu perangkat.

Baterai Ultra Tahan Lama untuk Perjalanan Jauh

X5 BMW Motorrad Edition dilengkapi dengan Ultra Battery berkapasitas 2800 mAh, meningkat sekitar 17% dibanding baterai standar. Hal ini memungkinkan pengguna merekam lebih lama tanpa harus sering mengganti daya, sangat penting untuk perjalanan jauh atau ekspedisi seharian penuh.

Proses pengisian dayanya juga cepat, karena dengan charger PD3.0 30W, baterai dapat terisi 80% hanya dalam 20 menit dan penuh dalam waktu sekitar 35 menit. Artinya, kamera selalu siap digunakan kapan saja tanpa khawatir kehilangan momen terbaik di perjalanan.

Spesifikasi Teknis Terkini

Sebagai varian premium berbasis platform X5 standar, kamera ini membawa fitur unggulan seperti:

  • Video 360° beresolusi 8K/30fps dengan invisible selfie stick untuk hasil sinematik tanpa gangguan batang penyangga
  • Sensor 1/1.28 inci, 144% lebih besar dibanding pendahulunya, dengan PureVideo Mode berbasis AI untuk hasil optimal di kondisi minim cahaya
  • Stabilisasi FlowState yang menjaga hasil video tetap halus dan stabil, bahkan saat melintasi jalan bergelombang atau kecepatan tinggi
  • Ketahanan air IP68 hingga kedalaman 15 meter tanpa casing tambahan
  • Desain lensa yang mudah diganti (user-replaceable), meningkatkan ketahanan sekaligus mengurangi limbah elektronik
  • Rekaman flat melalui InstaFrame Mode serta perekaman 360° penuh secara simultan, mempermudah proses editing dan distribusi konten
  • Audio jernih dengan muffler anti-angin terbaru, memastikan suara tetap jelas di tengah hembusan angin kencang

Ketahanan dan Performa

Dengan baterai standar 2400 mAh, X5 mampu bertahan hingga 93 menit untuk perekaman 8K/30fps, 135 menit pada 5.7K/30fps, dan 208 menit di 5.7K/24fps. Namun pada edisi BMW dengan Ultra Battery 2800 mAh, durasi rekaman meningkat sekitar 17%, mendukung aktivitas perekaman non-stop sepanjang hari.

Harga dan Ketersediaan

Insta360 X5 BMW Motorrad Edition dipasarkan secara global dengan harga sekitar US$599.99, sudah termasuk kamera, mini remote BMW, Ultra Battery, dan pouch eksklusif berlogo BMW Motorrad. Paket ini tersedia dalam jumlah terbatas, sehingga calon pembeli disarankan segera melakukan pemesanan melalui situs resmi Insta360 atau retailer resmi sebelum stok habis.

Siapa yang Cocok Menggunakan Kamera Ini?

Edisi khusus ini ideal bagi:

  • Pengguna kendaraan BMW yang mengutamakan branding, fitur praktis, dan estetika elegan
  • Penjelajah jarak jauh yang membutuhkan kamera dengan kontrol mudah tanpa melepas genggaman
  • Kreator konten atau vlogger yang menginginkan hasil rekaman sinematik beresolusi tinggi untuk media sosial maupun channel profesional
  • Pecinta outdoor yang membutuhkan stabilisasi maksimal dan ketahanan di berbagai kondisi ekstrim

Lebih dari Sekadar Edisi Terbatas

Insta360 X5 BMW Motorrad Edition bukan hanya perubahan desain visual belaka, melainkan juga menghadirkan peningkatan fungsional yang nyata. Dengan UI bertema BMW, Mini Remote praktis, baterai Ultra tahan lama, serta kemampuan perekaman 8K 360° dengan stabilisasi canggih, kamera ini menjadi perangkat yang ideal untuk mendokumentasikan perjalanan dengan kualitas terbaik. Bagi penjelajah serius maupun kreator konten profesional, kamera ini adalah investasi tepat untuk mengabadikan setiap petualangan dengan gaya khas BMW dan teknologi terdepan dari Insta360.

 

Cabubu on Mars & Venus: Ponsel Lipat Samsung Terlangka dari Caviar untuk Kolektor

Caviar, brand modifikasi gadget mewah asal Rusia, kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor personalisasi ponsel ultra-premium melalui koleksi terbarunya. Kali ini, Caviar menghadirkan seri modifikasi bertajuk Grand Complications, terinspirasi dari istilah dalam dunia horologi Swiss yang merujuk pada jam tangan super rumit, di mana estetika dan teknologi mekanis berpadu dengan harmonis.

Dalam edisi Grand Complications ini, Caviar meluncurkan lini Cosmic Cabubu, kolaborasi istimewa yang mengusung tema antariksa dengan menghadirkan karakter Labubu – maskot ikonik buatan POP MART asal Hong Kong yang populer di kalangan kolektor art toys di Asia maupun global. Namun, dalam interpretasi Caviar, karakter ini disebut Cabubu, menampilkan Labubu dan kawan-kawannya dalam balutan desain kosmik yang futuristik.

Filosofi di balik nama Grand Complications dan Cosmic Cabubu

Penamaan Grand Complications tidak hanya sekadar mengambil istilah horologi. Caviar ingin menekankan bahwa setiap modifikasinya adalah karya seni dengan tingkat kerumitan tinggi, layaknya tourbillon atau perpetual calendar dalam dunia jam tangan mewah. Di sisi lain, Cosmic Cabubu menghadirkan filosofi imajinasi tanpa batas, di mana Labubu digambarkan sebagai penjelajah planet – simbol kebebasan, kelincahan, dan mimpi masa kecil yang dibawa hingga dewasa.

Dua varian super mewah bertema planet

Dalam seri Cosmic Cabubu, terdapat dua varian utama yang diluncurkan:

  1. Cabubu on Mars – Samsung Galaxy Z Fold7
    Versi standar Samsung Galaxy Z Fold7 dijual mulai Rp30 jutaan di Indonesia. Namun, edisi Caviar Cabubu on Mars dijual dengan harga fantastis, mulai dari USD 10.340 hingga USD 17.000 atau sekitar Rp175 hingga Rp275 juta, tergantung kapasitas penyimpanan dan detail modifikasi yang dipilih. Modifikasi Cabubu on Mars menampilkan desain yang terinspirasi lanskap planet merah dengan detail berikut:
    1. Bingkai titanium hitam dengan lapisan PVD Swiss untuk daya tahan ekstra dan tampilan premium.
    2. Panel kaca merah tua yang merepresentasikan tanah Mars, dikombinasikan dengan finishing glossy elegan.
    3. Figur 3D Zimomo, yang merupakan versi maskulin dari Labubu, dilapisi enamel premium dan emas 24 karat untuk menghadirkan kesan artistik, mewah, serta menonjolkan detail desain istimewa yang dibuat dengan tingkat ketelitian tinggi khas Caviar.
    4. Serpihan meteorit Muonionalusta asli ditanamkan pada bagian belakang ponsel, menghadirkan elemen antariksa otentik yang tak ternilai.
  2. Cabubu on Venus – Samsung Galaxy Z Flip7
    Untuk varian Flip7, Caviar menamainya Cabubu on Venus. Harga jualnya mulai USD 8.910 atau sekitar Rp151 juta. Ponsel ini dimodifikasi dengan desain feminin berestetika lembut namun tetap mewah, menampilkan:
    1. Material titanium hitam dipadukan dengan aksen emas ganda yang elegan.
    2. Detail enamel bernuansa pastel melambangkan permukaan Venus yang misterius namun memesona.
    3. Serpihan meteorit asli serta 13 berlian alami tertanam di bagian belakang, menciptakan motif langit bertabur bintang yang menegaskan aura kemewahan dan eksklusivitasnya.

Produksi ultra terbatas: hanya untuk segelintir kolektor

Tidak seperti edisi Caviar lain yang umumnya diproduksi sebanyak 99 unit, Cosmic Cabubu hanya dibuat masing-masing 8 unit di seluruh dunia. Jumlah yang sangat terbatas ini menjadikannya bukan hanya gadget, melainkan aset koleksi dengan nilai prestige tinggi. Pemiliknya pun dapat dipastikan masuk ke dalam lingkaran eksklusif pengguna ponsel terlangka di dunia.

Spesifikasi teknis tetap optimal

Meski desainnya dirombak total, spesifikasi teknis dasar tetap mengikuti versi Samsung. Galaxy Z Fold7 dibekali layar AMOLED 8 inci beresolusi tinggi, ditenagai Snapdragon 8 Elite, serta kamera utama beresolusi 200 MP untuk hasil fotografi flagship terbaik. Sedangkan Galaxy Z Flip7 hadir dengan layar utama 6,9 inci, prosesor Exynos 2500, dan kamera utama 50 MP. Performa flagship Samsung dikombinasikan dengan estetika seni tinggi khas Caviar.

Perpaduan seni, teknologi, dan status sosial

Melalui Cosmic Cabubu, Caviar tidak hanya menawarkan modifikasi ponsel biasa, melainkan karya seni wearable yang menyimpan filosofi dan narasi di balik desainnya. Figur Cabubu sebagai penjelajah planet menekankan tema kebebasan, imajinasi, dan keunikan diri, sementara material titanium, emas 24 karat, berlian alami, hingga serpihan meteorit menghadirkan rasa bangga dan simbol status yang tidak terbantahkan.

Di era ketika teknologi kian melebur dalam keseharian, Samsung Galaxy Z Fold7 dan Flip7 Cosmic Cabubu membuktikan bahwa teknologi dan kemewahan dapat berjalan beriringan, menjadikan gadget lebih dari sekadar alat komunikasi modern, ponsel ini menjadi representasi gaya hidup, kepribadian, visi, serta cita rasa estetika dan status sosial pemiliknya di mata dunia. Bagi sebagian orang, ponsel ini mungkin terlihat “berlebihan”. Namun, bagi kolektor luxury gadget, Cosmic Cabubu adalah investasi seni dan simbol pencapaian diri, mengingat jumlahnya yang super langka dan tema artistik yang menembus batas realitas.

Garmin Venu X1 Resmi Meluncur di Indonesia: Smartwatch Tipis Premium dengan Fitur Lengkap

Garmin kembali menegaskan posisinya di pasar smartwatch premium Indonesia dengan meluncurkan Garmin Venu X1 pada 9 Juli 2025. Smartwatch terbaru ini hadir membawa desain revolusioner yang lebih tipis, layar besar AMOLED, serta fitur kesehatan dan olahraga yang semakin canggih untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup aktif masyarakat urban maupun para atlet profesional.

Desain Premium: Tipis, Ringan, dan Elegan

Garmin Venu X1 tampil menonjol dengan ketebalan hanya sekitar 7,9–8 mm dan berat berkisar 34–40 gram, menjadikannya salah satu smartwatch paling tipis dan ringan yang pernah diluncurkan Garmin. Hal ini berkat penggunaan material premium seperti titanium pada casing belakang serta lensa safir yang memberikan ketahanan gores maksimal.

Berbeda dengan generasi Venu sebelumnya yang berbentuk bulat, Garmin Venu X1 kini mengusung desain kotak dengan sudut melengkung yang mengingatkan pada Apple Watch. Layar AMOLED berukuran 2 inci (448 x 486 piksel) pada Garmin Venu X1 sedikit lebih besar dibandingkan Apple Watch Ultra 2 yang berukuran 1,9 inci. Ukuran ini membuat tampilan data menjadi lebih luas, detail, dan tetap mudah dibaca meskipun di bawah sinar matahari terik. Untuk menunjang kenyamanan pemakaian, Venu X1 dilengkapi strap nylon ComfortFit 24 mm dengan mekanisme quick-release yang memudahkan pengguna mengganti strap sesuai kebutuhan harian atau aktivitas olahraga mereka.

Fitur Kebugaran dan Pelatihan Lengkap

Sebagai smartwatch andalan Garmin, Venu X1 dibekali fitur:

  • Lebih dari 100 profil aktivitas: mulai dari lari, bersepeda, renang, golf, hiking, hingga tim olahraga.
  • Running Tolerance & Running Economy: menganalisis dampak latihan dan efisiensi lari (dengan HRM-600).
  • Strength Training Coach & Muscle Map: panduan latihan beban dengan visualisasi otot yang terlibat.
  • Training Readiness & Recovery Time: membantu manajemen latihan dan pemulihan berdasarkan data HRV dan intensitas aktivitas.
  • Pemantauan kesehatan 24/7: detak jantung generasi V5, SpO₂, Body Battery, stres, deteksi tidur siang otomatis, serta AI Sleep Coach dan Morning/Evening Report.

Bagi pengguna yang gemar berpetualang, Venu X1 kini dilengkapi topo maps penuh warna yang dapat diakses offline untuk navigasi hiking atau aktivitas luar ruangan.

Untuk navigasi, Venu X1 dilengkapi berbagai fitur canggih seperti TracBack, ClimbPro, turn-by-turn navigation, hingga Outdoor Maps+, yang sebelumnya hanya tersedia di seri Fenix. Kehadiran fitur ini membuat Venu X1 sangat ideal digunakan untuk aktivitas outdoor dan penjelajahan alam.

Fitur Golf Profesional

Bagi penggemar golf, smartwatch ini menyediakan akses ke lebih dari 43.000 lapangan golf di seluruh dunia, lengkap dengan fitur PlaysLike 2.0, Virtual Caddie, Green Contour, Pin Pointer, Hazard View, serta data kecepatan dan arah angin secara real-time, membantu meningkatkan strategi permainan di lapangan. Fitur-fitur ini umumnya hanya tersedia di smartwatch golf khusus Garmin Approach, namun kini tersedia di Venu X1.

Smart Features: Telepon, Voice Command, dan Senter LED

Menjawab kebutuhan smartwatch harian, Garmin Venu X1 memiliki speaker dan mikrofon internal yang memungkinkan pengguna melakukan dan menerima panggilan langsung dari pergelangan tangan saat terhubung ke smartphone. Fitur voice command onboard juga hadir, memungkinkan pengguna memulai latihan atau mengatur timer hanya melalui perintah suara tanpa menyentuh layar.

Uniknya, Venu X1 memiliki senter LED built-in dengan tingkat terang yang diklaim lebih kuat dari lampu senter ponsel, bermanfaat dalam keadaan darurat atau saat beraktivitas malam hari.

Selain itu, tersedia musik offline yang dapat diisi dari Spotify atau file lokal, serta Garmin Pay untuk pembayaran nirkontak. Saat ini, fitur Garmin Pay di Indonesia masih dalam proses integrasi dengan Bank Mega dan Visa, namun Garmin memastikan layanan pembayaran nirkontak ini akan segera tersedia melalui pembaruan perangkat lunak mendatang.

Daya Tahan Baterai

Garmin Venu X1 menawarkan daya tahan baterai sebagai berikut:

  • Mode smartwatch normal: hingga 8 hari.
  • Always-On Display aktif: berkisar 2 hari.
  • Mode GPS dengan musik: sekitar 7–14 jam.
  • Mode GPS only (all-systems): hingga 14–16 jam.

Meski memiliki layar AMOLED besar, daya tahan baterai Venu X1 tetap tergolong sangat baik, menjadi salah satu keunggulan utama dibandingkan smartwatch lain dengan layar serupa di kelas premium.

Harga dan Promo Peluncuran

Garmin Venu X1 dijual resmi di Indonesia dengan harga Rp 13.439.000 dalam varian Black dan Moss. Selama periode peluncuran 9 Juli – 9 Agustus 2025, tersedia promo cashback Rp 800.000 untuk pembelian melalui Garmin Brand Store atau Urban Republic dengan cicilan 0% menggunakan kartu kredit BCA, Mandiri, dan DBS.

Kelebihan dan Kekurangan Garmin Venu X1

Kelebihan:

  • Desain premium ultra-tipis dengan titanium dan lensa safir
  • Layar AMOLED 2 inci tajam dan terang
  • Fitur kebugaran, pelatihan, dan navigasi outdoor sangat lengkap
  • Topo maps offline penuh warna
  • Voice command onboard dan panggilan langsung
  • Built-in LED flashlight

Kekurangan:

  • Harga premium Rp 13 jutaan
  • Fitur ECG belum tersedia
  • Always-On Display memangkas baterai menjadi ~2 hari

Kesimpulan

Garmin Venu X1 adalah smartwatch yang menargetkan pengguna profesional, atlet, maupun pecinta gaya hidup aktif yang mendambakan desain premium tipis ringan tanpa mengorbankan fitur canggih. Secara keseluruhan, dengan fitur kebugaran dan navigasi yang menyaingi seri Fenix serta desain premium yang menantang Apple Watch Ultra, Garmin Venu X1 menawarkan layar lebih besar dan daya tahan baterai yang lebih panjang untuk penggunaan harian. Jika Anda mencari smartwatch premium serbaguna untuk mendukung gaya hidup, aktivitas olahraga serius, serta aktivitas outdoor dengan desain elegan, Garmin Venu X1 layak menjadi pilihan utama di tahun 2025 ini.

Mengintip Huawei Pura 80 Ultra: Smartphone dengan Kamera Zoom Optik Terbaik 2025m

Huawei kembali mengguncang pasar flagship melalui peluncuran Pura 80 Pro dan Pura 80 Ultra, dua smartphone yang diklaim membawa inovasi kamera revolusioner di tahun 2025. Seri Pura adalah nama baru yang menggantikan Huawei P Series, menandai transformasi identitas flagship mereka dengan penekanan pada desain premium dan teknologi kamera canggih. Namun, apakah keduanya layak dibeli? Berikut ulasan lengkapnya.

Desain dan Layar Premium

Baik Pura 80 Pro maupun Ultra dibekali layar OLED LTPO 6,8 inci beresolusi 2848×1276 dengan refresh rate adaptif 1–120 Hz. Layarnya mendukung kecerahan hingga 3000 nits, menghasilkan tampilan jernih meskipun di bawah sinar matahari langsung. Seri ini menggunakan material premium, yakni rangka aluminium dan Kunlun Glass Gen 2 di bagian depan dan belakang.

Huawei Pura 80 Ultra memiliki sertifikasi IP69, yang lebih tinggi dibanding IP68 pada Pura 80 Pro. Sertifikasi ini memastikan perlindungan maksimal terhadap debu dan mampu menahan semprotan air bertekanan tinggi, sesuai standar perlindungan industri. Bobot Ultra mencapai 234 gram, sedikit lebih berat dibanding Pro yang hanya 220 gram. Keduanya tetap nyaman di genggaman, meskipun layar lengkungnya bisa terasa licin bagi sebagian pengguna.

Performa dan Baterai

Kedua model menggunakan chipset Kirin 9020 yang dipadukan dengan RAM 12GB pada Pura 80 Pro, sedangkan Pura 80 Ultra mendapatkan konfigurasi lebih tinggi hingga 16GB untuk mendukung performa multitasking dan proses pengolahan gambar yang lebih berat. Untuk penyimpanan internal, tersedia pilihan 512GB hingga 1TB, memastikan ruang yang lega untuk ribuan foto dan video beresolusi tinggi.

Di sektor daya, Huawei Pura 80 Ultra memiliki baterai 5170mAh dengan fast charging 100W kabel dan 80W wireless, sedangkan Pura 80 Pro mendukung fast charging hingga 66W. Pengisian daya Ultra dari 0% ke 50% hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit, memudahkan aktivitas padat seharian penuh.

Kamera: Fitur Andalan Huawei Pura 80 Series

  • Pura 80 Pro

Model ini dibekali sensor utama 50MP 1-inch dengan aperture variabel f/1.6–4.0, menghasilkan foto dengan detail tajam dan rentang dinamis yang luas, cocok untuk kondisi minim cahaya maupun landscape siang hari. Kamera ultra-wide 40MP-nya juga menghasilkan foto yang detail dan minim distorsi, sementara kamera telefoto 48MP mendukung zoom optik 3-5x.

  • Pura 80 Ultra

Inilah model flagship dengan fitur kamera paling inovatif di industri saat ini. Pura 80 Ultra menghadirkan teknologi dual-lens periscope telephoto pertama di dunia, yang memungkinkan dua lensa dengan panjang fokus berbeda menggunakan satu sensor melalui sistem prisma mekanik yang bergerak secara presisi saat berganti lensa. Lensa pertama adalah 3.7x (83mm) f/2.4 beresolusi 50MP, sedangkan lensa kedua 9.4x (212mm) f/3.6 menghasilkan foto 12.5MP.

Huawei Pura 80 Ultra juga dilengkapi fitur stabilisasi gambar optik yang lebih canggih dibanding pendahulunya. Fitur ini memastikan hasil foto tetap tajam meskipun diambil dalam kondisi kurang cahaya atau saat tangan sedikit bergetar. Fitur ini semakin melengkapi kemampuan kamera Ultra untuk memotret objek jarak jauh dengan detail dan warna tetap tajam, meski untuk perekaman video, zoom 9.4x hanya tersedia secara digital dari lensa 3.7x.

Sistem Operasi dan Antarmuka

Di pasar China, seri ini menggunakan HarmonyOS 5.1 Next yang tidak berbasis Android, sementara versi global menjalankan EMUI 15 berbasis Android namun tanpa layanan Google. Huawei mengandalkan AppGallery sebagai alternatif, didukung GBox dan Petal Search untuk akses aplikasi populer di luar ekosistem Google.

Kelebihan dan Kekurangan

  1. Huawei Pura 80 Pro
    1. Kelebihan
      • Sensor utama besar dengan aperture variabel
      • Ultra-wide beresolusi tinggi
      • Fast charging 66W
      • Bobot lebih ringan dibanding Ultra
    2. Kekurangan
      • Tidak memiliki sistem telefoto ganda
      • Masih tanpa layanan Google di EMUI global
  2. Huawei Pura 80 Ultra
    1. Kelebihan
      • Dual-lens telephoto pertama di dunia
      • Zoom optik hingga 9.4x dengan detail tetap terjaga
      • Fitur stabilisasi optik generasi terbaru
      • Fast charging tercepat di kelasnya (100W kabel, 80W wireless)
      • Desain premium dengan sertifikasi IP69
    2. Kekurangan
      • Harga sangat tinggi (estimasi global USD 1.700–1.800)
      • Bobot cukup berat bagi pengguna yang mengutamakan ergonomi
      • Zoom 9.4x tidak mendukung perekaman video

Siapa yang Cocok Menggunakan?

Huawei Pura 80 Pro cocok untuk pengguna yang menginginkan smartphone flagship dengan kamera berkualitas tinggi untuk fotografi harian, traveling, dan konten media sosial.

Huawei Pura 80 Ultra ditujukan untuk fotografer profesional, content creator, atau siapa pun yang ingin memaksimalkan kemampuan fotografi mobile, terutama untuk memotret objek jarak jauh dengan kualitas yang mendekati hasil kamera mirrorless tanpa perlu membawa peralatan berat.

Huawei Pura 80 Pro dan Ultra berhasil menegaskan posisi Huawei sebagai raja kamera smartphone. Pura 80 Pro menawarkan pengalaman flagship dengan harga relatif lebih bersahabat, sementara Pura 80 Ultra menghadirkan inovasi kamera terdepan dengan dual telephoto periscope pertama di dunia dan fitur stabilisasi optik generasi terbaru. Meski hadir dengan harga tinggi dan beberapa keterbatasan seperti ketiadaan layanan Google, bagi pecinta fotografi mobile, keduanya menjadi pilihan terbaik di tahun 2025.

Baru Dirilis, Sony Xperia 1 VII Sudah Ditarik dari Pasaran karena Error Shutdown

Sony kembali diterpa badai di tengah upayanya mempertahankan pasar flagship smartphone global. Setelah peluncuran Xperia 1 VII pada Mei 2025, yang sempat menuai pujian berkat layarnya yang sinematik 4K OLED 120Hz dan fitur kamera pro-level, kini Sony terpaksa menarik flagship terbarunya itu dari beberapa pasar penting akibat masalah teknis serius: perangkat mengalami mati mendadak (random shutdown) dan tidak dapat dinyalakan kembali.

Masalah ini pertama kali mencuat di Jepang pada akhir Juni 2025 ketika sejumlah pengguna Xperia 1 VII melaporkan perangkat mereka mendadak mati tanpa sebab jelas, bahkan setelah restart paksa atau pengecasan lama, ponsel tetap tidak menyala. Di Jepang, varian yang terdampak meliputi model XQ-FS44 (SIM-free) dan operator Docomo (SO-51F), au (SOG15), serta Softbank (A501SO).

Pada 4 Juli 2025, Sony Jepang secara resmi mengumumkan penangguhan penjualan Xperia 1 VII di seluruh negara tersebut. Mereka menyatakan sedang menyelidiki penyebab pasti dan menyarankan pengguna yang mengalami mati total untuk mencoba force restart (menekan tombol power + volume up selama 20 detik) atau membawa unit ke service center jika langkah itu tidak berhasil.

Tak berhenti di Jepang, beberapa hari berikutnya Sony juga menarik Xperia 1 VII dari pasaran Hong Kong dan Taiwan. Kedua wilayah ini menerima pengumuman serupa pada 6-7 Juli 2025, dengan pernyataan resmi yang menekankan bahwa penjualan dihentikan sementara waktu demi menemukan solusi menyeluruh. Media teknologi di Taiwan, seperti ePrice dan Qooah, melaporkan kasus shutdown random terjadi pada varian XQ-FS44 yang dijual resmi di sana, termasuk unit demo di toko retail.

Langkah Sony ini menimbulkan kekhawatiran bahwa masalah shutdown tidak hanya terbatas pada wilayah Jepang. Beberapa pengguna di forum Reddit dan XDA Developers juga menyebut mereka mengalami gejala serupa di Eropa, meskipun hingga kini Sony Eropa belum memberikan pengumuman resmi. Namun di beberapa negara Eropa seperti Jerman, Inggris, dan Spanyol, website Sony mulai menampilkan status “Out of Stock” pada Xperia 1 VII, menimbulkan dugaan bahwa penangguhan juga telah diberlakukan diam-diam di kawasan tersebut.

Sementara itu di Singapura, HardwareZone melaporkan bahwa pre-order Xperia 1 VII yang seharusnya dikirim dalam minggu kedua Juli telah ditunda. Distributor resmi mengonfirmasi bahwa Sony menarik sementara unit yang masuk, menunggu arahan lebih lanjut terkait penyelidikan global.

Penyebab masalah shutdown Xperia 1 VII hingga kini masih misterius. Teori awal menyebutkan adanya bug software yang menimbulkan crash pada proses background tertentu, seperti fitur wireless charging atau jaringan 5G/4G. Sebagian pengguna di Jepang menyebut mode preferensi jaringan 5G otomatis memicu ponsel mereka mati, sedangkan saat diatur ke preferensi 4G, gejala shutdown random berkurang. Namun belum ada verifikasi resmi dari Sony mengenai dugaan ini.

Selain itu, spekulasi lain muncul bahwa komponen hardware tertentu bermasalah, terutama modul power management yang terintegrasi dengan chipset. Apabila dugaan hardware terbukti benar, maka kemungkinan besar Sony harus melakukan recall massal yang tentu berdampak besar secara finansial maupun reputasi.

Menanggapi situasi ini, Sony hanya memberikan langkah mitigasi sementara bagi pengguna, yaitu:

  • Force restart dengan menekan dan menahan tombol power + volume up selama sekitar 20 detik.
  • Update software jika perangkat masih menyala, dengan patch yang dirilis pasca-penangguhan penjualan.
  • Menghubungi layanan purna jual resmi jika perangkat tidak bisa menyala sama sekali.

Di Jepang, operator Docomo, au, dan Softbank telah merilis pengumuman di situs mereka mengenai prosedur penanganan klaim. Mereka mengonfirmasi pelanggan dapat membawa unit ke gerai resmi untuk pengecekan dan reparasi, atau penggantian unit jika diperlukan.

Penarikan flagship Xperia 1 VII ini menimbulkan implikasi besar di pasar smartphone premium. Sony selama ini dikenal dengan build quality tinggi, meskipun penjualannya di segmen smartphone tergolong niche. Banyak analis menilai kasus shutdown massal pada produk flagship dapat merusak kepercayaan pasar dan memperlebar kesenjangan kompetisi Sony dengan brand Android besar lain seperti Samsung dan Xiaomi yang agresif dengan flagship foldable maupun flagship AI mereka.

Saat ini, belum ada jadwal pasti kapan penjualan Xperia 1 VII akan dilanjutkan kembali di Jepang, Hong Kong, dan Taiwan. Sony hanya menyatakan akan memberikan pengumuman lebih lanjut setelah investigasi selesai. Beberapa distributor di Asia Tenggara juga mulai menunda peluncuran resmi produk ini hingga ada kepastian dari pihak principal.

Di forum Xperia global, banyak calon pembeli yang mengaku menunda pembelian hingga Sony memastikan masalah shutdown benar-benar terselesaikan. Beberapa dari mereka khawatir akan risiko hilangnya data penting apabila perangkat mati total mendadak tanpa sempat backup.

Langkah Sony untuk melakukan penangguhan cepat diapresiasi oleh sebagian pihak karena menunjukkan tanggung jawab terhadap keselamatan dan kepuasan pelanggan. Namun di sisi lain, penangguhan ini sekaligus menegaskan bahwa masalah shutdown Xperia 1 VII berpotensi lebih luas dari perkiraan awal, bukan hanya bug minor yang bisa diatasi update software biasa.

Exit mobile version