Xiaomi dan Leica Kukuhkan Kolaborasi Lewat Xiaomi 15 Ultra Edisi 100 Tahun Leica

Xiaomi kembali menegaskan komitmennya di dunia fotografi mobile dengan merilis varian eksklusif dari ponsel flagship terbarunya: Xiaomi 15 Ultra – 100 Years of Leica Edition. Peluncuran ini tidak sekadar menjadi ajang pamer teknologi, tetapi juga perayaan hubungan strategis antara Xiaomi dan Leica, produsen kamera legendaris asal Jerman yang tahun ini genap berusia 100 tahun.

Kolaborasi antara kedua perusahaan ini bukan hal baru. Sejak 2022, Xiaomi menggandeng Leica dalam pengembangan sistem kamera untuk perangkat flagship mereka. Hasilnya bisa terlihat pada lini Xiaomi 12S Ultra, Xiaomi 13 Ultra, hingga Xiaomi 14 Ultra. Namun, pada 2025 ini, kerja sama tersebut diangkat ke tingkat yang lebih emosional sekaligus simbolik melalui edisi khusus peringatan satu abad Leica.

Mengapa Xiaomi dan Leica?

Leica dikenal luas sebagai ikon dalam dunia fotografi, dengan sejarah panjang menciptakan kamera berpresisi tinggi sejak awal abad ke-20. Sementara itu, Xiaomi merupakan salah satu pemain teknologi paling agresif dalam mendorong batas kemampuan kamera ponsel. Gabungan keduanya menghasilkan smartphone dengan pengalaman visual yang tidak hanya teknikal, tetapi juga artistik.

Xiaomi 15 Ultra adalah smartphone flagship yang dirancang dengan fokus utama pada kapabilitas fotografi. Namun, varian “100 Years of Leica Edition” menghadirkan nilai yang melampaui spesifikasi teknis mengusung warisan historis, desain bergaya klasik, dan penghormatan terhadap perjalanan Leica selama satu abad di dunia optik dan fotografi.

Desain Klasik dengan Sentuhan Emas

Edisi khusus ini tampil menonjol dengan balutan desain retro yang terinspirasi dari kamera-kamera analog Leica era dulu. Bagian belakangnya dilapisi material kulit sintetis dengan aksen logam perak yang sengaja dirancang agar dapat mengalami patina efek keausan alami layaknya kamera Leica klasik yang sudah berusia puluhan tahun.

Yang paling mencolok, bingkai kamera dan tepian bodi diberi sentuhan warna emas lembut. Ukiran eksklusif bertuliskan “100 Years of Leica 1925–2025” tersemat di sisi kanan bodi perangkat, menjadikannya identitas khas dari edisi terbatas ini. Balutan material premium dan sentuhan visual yang terinspirasi dari kamera Leica era klasik semakin memperkuat nuansa retrospektif yang ingin dihadirkan. Tidak hanya itu, logo khusus “Leica 100” juga disematkan di area kamera belakang.

Namun, yang membuat edisi ini semakin spesial adalah kenyataan bahwa Xiaomi tidak menjualnya secara umum. Uniknya, perangkat ini hanya diproduksi satu unit, dan diberikan secara khusus kepada CEO Leica, Matthias Harsch, sebagai simbol apresiasi sekaligus perayaan kolaborasi strategis antara dua merek besar di bidangnya. Keputusan ini menunjukkan betapa istimewanya momen perayaan satu abad bagi Leica, dan betapa eratnya hubungan antara kedua perusahaan.

Spesifikasi Kamera yang Mengesankan

Meski tampilannya mengekspresikan gaya vintage, Xiaomi 15 Ultra edisi spesial ini sepenuhnya ditenagai teknologi modern mewakili perpaduan harmonis antara estetika masa lalu dan inovasi masa kini. Perangkat ini dibekali empat kamera Leica Summilux dengan resolusi 50 MP masing-masing:

• Lensa utama (23mm) dengan sensor 1 inci Sony LYT-900, aperture f/1.6
• Lensa ultra-wide (14mm)
• Lensa telephoto floating (70mm) dengan jarak fokus minimum hanya 10 cm
• Lensa periskop telephoto (120mm) dengan digital zoom hingga 200x

Salah satu keunggulan utama dari kamera ini adalah kemampuannya dalam merekam video 4K 120fps, serta dukungan Dolby Vision 4K 60fps. Semua lensa mendukung perekaman log 10-bit, menjadikannya salah satu sistem kamera paling canggih yang pernah disematkan di smartphone.

Sistem kamera ini juga ditopang oleh teknologi co-engineering Leica yang mencakup mode warna Leica Authentic dan Leica Vibrant, profil tone khas Leica, serta dukungan kontrol manual untuk fotografer profesional.

 

Spesifikasi prosesor dan Layar

Di balik kecanggihan kameranya, Xiaomi 15 Ultra mengusung spesifikasi flagship terbaru:
• Chipset Snapdragon 8 Gen 4 Elite
• RAM hingga 16GB LPDDR5X
• Penyimpanan hingga 1TB UFS 4.1
• Baterai 5300 mAh dengan pengisian daya cepat 90W dan wireless charging 80W
Layar AMOLED 6,73 inci LTPO dengan resolusi 2K dan refresh rate adaptif 1–120Hz melengkapi pengalaman visual, dengan tingkat kecerahan hingga 3.000 nits yang membuat konten tetap terlihat jelas bahkan di bawah sinar matahari terik.

 

Lebih dari Sekadar Smartphone

Xiaomi 15 Ultra edisi spesial ini tidak sekadar menjadi perangkat teknologi berperforma tinggi, melainkan juga sebuah artefak koleksi yang merepresentasikan pertemuan dua dunia: inovasi teknologi konsumen modern dan warisan seni fotografi klasik yang telah teruji oleh waktu.

Dengan langkah ini, Xiaomi menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mampu bersaing dalam hal spesifikasi dan inovasi, tetapi juga memahami pentingnya nilai historis dan estetika. Ini adalah langkah branding yang cerdas sekaligus penghormatan kepada warisan fotografi yang dibawa Leica selama satu abad.

 

Penutup

Peluncuran Xiaomi 15 Ultra – 100 Years of Leica Edition menjadi penanda bahwa dunia teknologi dan seni bisa berjalan beriringan. Ini bukan sekadar kerja sama komersial, melainkan penyatuan visi antara perusahaan teknologi masa depan dan ikon fotografi masa lalu.

Meskipun hanya diproduksi satu unit, makna yang diusung oleh perangkat ini melampaui aspek fisik menegaskan bahwa fotografi, dalam segala bentuk dan medianya, tetap menjadi medium ekspresi yang sarat nilai emosional dan budaya.

Kolaborasi ini tak hanya mempertegas posisi Xiaomi sebagai pemimpin dalam dunia smartphone, tetapi juga menegaskan bahwa Leica, bahkan setelah 100 tahun, masih menjadi nama yang dihormati dan dirayakan tidak hanya di dunia kamera, tapi juga di era digital masa kini.

Waspadai Risiko Tidak Mencabut Charger dari Stopkontak: Sepele Tapi Berbahaya

Di era digital seperti saat ini, hampir setiap orang memiliki charger di rumah, baik untuk ponsel, tablet, laptop, maupun perangkat elektronik lainnya. Namun, kebiasaan umum yang sering dilakukan banyak orang adalah membiarkan charger tetap terpasang di stopkontak meskipun tidak sedang digunakan.

Kebiasaan ini tampak sepele, tetapi sebenarnya menyimpan berbagai risiko yang tidak boleh dianggap enteng.

Konsumsi Listrik yang Terbuang Percuma

Meskipun charger tidak sedang digunakan untuk mengisi daya perangkat, selama masih terhubung ke stopkontak, ia tetap mengonsumsi listrik dalam jumlah kecil.

Fenomena ini dikenal dengan istilah “daya siaga” atau dalam bahasa teknis disebut standby power yaitu konsumsi listrik yang tetap terjadi meskipun perangkat tidak sedang digunakan secara aktif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa charger ponsel yang dibiarkan terpasang terus-menerus bisa mengonsumsi listrik sekitar 0,1 hingga 0,5 watt per jam.

Jika dikalikan dengan banyaknya charger di rumah dan durasi pemakaian setahun penuh, energi yang terbuang tentu menjadi signifikan.

Dalam kehidupan rumah tangga masa kini, di mana banyak perangkat elektronik dibiarkan dalam kondisi siaga, konsumsi daya tersembunyi ini dapat menyumbang sekitar 5 hingga 10 persen dari total penggunaan listrik bulanan jumlah yang cukup besar jika dikalkulasi secara tahunan.

Ini jelas merugikan dari sisi finansial, terlebih lagi jika diterapkan dalam skala besar secara nasional, pemborosan energi ini bisa berkontribusi terhadap meningkatnya beban energi negara.

Risiko Korsleting Listrik

Korsleting listrik bukan hanya menyebabkan kerusakan pada perangkat elektronik seperti charger, ponsel, atau stopkontak, tetapi juga dapat memicu percikan api yang berujung pada kebakaran serius.

Tak jarang, api yang dipicu oleh korsleting dapat menyebar secara agresif dan sulit dihentikan, terutama jika insiden terjadi di malam hari saat penghuni rumah sedang terlelap menambah risiko keterlambatan evakuasi dan potensi korban jiwa.

Kebakaran akibat arus pendek sering kali terjadi secara tiba-tiba tanpa tanda peringatan, sehingga penting untuk tidak menyepelekan sumber-sumber potensialnya, termasuk charger yang terus dicolokkan meskipun tidak digunakan. Pencegahan sederhana seperti mencabut charger bisa menjadi langkah penting menyelamatkan nyawa dan harta benda.

Komponen elektronik di dalam charger dapat mengalami kerusakan seiring waktu akibat paparan listrik yang terus-menerus, terlebih jika kualitas charger tersebut rendah atau bukan produk resmi dari pabrikan. Ketika terjadi gangguan pada arus listrik, seperti lonjakan tegangan atau arus pendek, charger yang tetap tertancap dapat menjadi pemicu utama korsleting.

Charger Cepat Rusak

Membiarkan charger terpasang di stopkontak secara terus-menerus dapat mempercepat kerusakan pada komponen internalnya. Hal ini disebabkan oleh aliran listrik yang terus mengalir meskipun tidak digunakan, sehingga komponen di dalam charger seperti kapasitor dan transformator kecil menjadi lebih cepat panas dan aus.

Pada akhirnya, charger tidak hanya kehilangan efisiensinya tetapi juga berpotensi menjadi tidak aman untuk digunakan.

Charger yang mulai rusak seringkali menunjukkan gejala seperti menjadi lebih panas saat digunakan, suara mendengung kecil saat dicolokkan, atau bahkan mengeluarkan bau terbakar. Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera hentikan penggunaannya dan ganti dengan charger baru yang sesuai dengan standar keamanan.

Potensi Bahaya Bagi Anak-anak dan Hewan Peliharaan

Di rumah yang dihuni anak kecil atau hewan peliharaan, membiarkan charger terpasang di stopkontak tanpa pengawasan bukan hanya ceroboh, tapi juga berpotensi menimbulkan kecelakaan listrik yang serius. Anak-anak yang penasaran mungkin mencoba menarik kabel, memasukkan benda ke dalam port charger, atau bahkan menjilat ujung kabel, yang bisa membahayakan mereka.

Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing juga sering tertarik pada kabel yang menggantung, dan tidak jarang mengunyahnya.

Selain berisiko menyebabkan kejutan listrik pada hewan, kabel yang rusak juga bisa menjadi sumber korsleting atau kebakaran. Langkah sederhana seperti mencabut dan menyimpan charger usai digunakan dapat menjadi pencegahan efektif untuk menghindari berbagai potensi bahaya, mulai dari korsleting hingga pemborosan energi yang tidak disadari.

Kontribusi terhadap Pemanasan Global

Meskipun terlihat sebagai konsumsi energi kecil, membiarkan charger tetap tersambung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari di seluruh dunia bisa menimbulkan dampak lingkungan yang besar. Energi listrik yang terbuang akibat charger idle sebagian besar masih berasal dari pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon.

Artinya, kebiasaan kecil ini secara tidak langsung turut menyumbang pada pemanasan global dan krisis iklim yang saat ini menjadi isu besar dunia. Dengan disiplin mencabut charger saat tidak digunakan, kita ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan cara yang sederhana namun berarti.

Kesimpulan: Mulai dari Hal Kecil

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan kecil seperti membiarkan charger tetap tertancap di stopkontak bisa membawa dampak besar, baik dari sisi finansial, keamanan, maupun lingkungan. Walaupun energi yang dikonsumsi relatif kecil, jika dilakukan oleh jutaan orang, dampaknya akan menjadi sangat besar.

Mencabut charger setelah digunakan bukan hanya soal menghemat tagihan listrik, tetapi juga soal menjaga keselamatan keluarga, memperpanjang usia perangkat elektronik, dan turut menjaga bumi dari beban energi yang tidak perlu. Kebiasaan ini sederhana, tidak membutuhkan waktu lebih dari beberapa detik, tapi efeknya sangat berarti.

Mengapa Harga iPhone di Indonesia Tetap Mahal Meski Tarif Impor dari AS Dihapuskan

Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat baru saja menyepakati kebijakan perdagangan yang cukup strategis: tarif impor untuk sejumlah produk asal AS diturunkan menjadi nol persen. Banyak yang kemudian berharap harga barang-barang dari Negeri Paman Sam akan ikut turun, termasuk perangkat teknologi seperti iPhone. Namun realitasnya, harga iPhone di Indonesia diperkirakan tetap mahal meskipun kebijakan ini berlaku. Apa alasannya?

iPhone Bukan Produk “Buatan Amerika” Secara Formal

Walaupun Apple adalah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, iPhone secara hukum dagang tidak termasuk dalam kategori barang buatan AS. Ini disebabkan sebagian besar tahapan perakitan dan manufaktur iPhone berlangsung di China, bukan di Amerika Serikat. Dalam perdagangan internasional, yang menentukan asal suatu produk bukanlah asal perusahaan, melainkan tempat terakhir produk itu diproses secara substansial.

Dengan demikian, meskipun iPhone dirancang di Cupertino, California, kenyataannya iPhone diproduksi massal di pabrik-pabrik China, terutama oleh perusahaan manufaktur seperti Foxconn dan Pegatron. Inilah yang membuat iPhone secara resmi dikategorikan sebagai produk buatan China, bukan Amerika Serikat. Artinya, ketika Indonesia memberikan keringanan tarif impor untuk produk asal AS, iPhone tidak termasuk di dalamnya.

Dampak Terbatas bagi Konsumen Indonesia

Secara teknis, perjanjian perdagangan yang meniadakan tarif impor hanya berlaku pada barang yang memang berasal dari Amerika, seperti produk pertanian, suku cadang pesawat, alat berat, dan sektor energi. Barang-barang elektronik seperti smartphone, terutama iPhone yang dirakit di China, tetap akan dikenakan tarif impor sesuai peraturan yang berlaku terhadap produk asal China.

Hal ini tentu mengecewakan sebagian konsumen Indonesia yang berharap kebijakan ini bisa menurunkan harga iPhone di pasar lokal. Padahal, iPhone selama ini sudah tergolong sebagai produk premium dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan produk kompetitor.

Struktur Biaya iPhone di Indonesia

Faktor yang membuat harga iPhone tetap tinggi di Indonesia bukan semata-mata tarif impor, melainkan juga berbagai komponen biaya lain yang turut membebani harga akhir. Pertama adalah bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang dikenakan terhadap barang impor. Selain itu, ada pula pajak barang mewah (PPnBM) untuk kategori smartphone tertentu, tergantung dari harganya.

Kedua, biaya distribusi dan logistik dari negara produsen hingga ke konsumen Indonesia juga menyumbang pada tingginya harga akhir. Apple pun tidak memproduksi iPhone secara lokal di Indonesia, sehingga tidak mendapatkan insentif apapun dalam hal pengurangan tarif atau bea impor.

Ketiga, adanya margin keuntungan yang ditetapkan oleh distributor resmi dan mitra penjual. Apple tidak langsung menjual produknya di Indonesia, melainkan melalui pihak ketiga seperti Digimap atau iBox, yang tentunya akan memasukkan biaya operasional dan keuntungan mereka ke dalam harga produk.

Tantangan dari Regulasi Dalam Negeri

Satu lagi faktor yang memengaruhi dinamika harga dan distribusi iPhone di Indonesia adalah regulasi pemerintah yang mengatur tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pemerintah Indonesia mewajibkan smartphone yang dijual di dalam negeri memenuhi minimal 35–40 persen konten lokal. Artinya, Apple harus memenuhi kewajiban tersebut sebelum dapat menjual model iPhone terbaru secara resmi.

Tak jarang peluncuran iPhone generasi terbaru mengalami keterlambatan atau pembatasan karena Apple belum memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah. Ini menunjukkan bahwa tantangan penurunan harga iPhone tidak hanya berasal dari luar negeri, tetapi juga dari kebijakan dalam negeri yang bertujuan mendorong penguatan industri lokal.

Bagaimana dengan Pembelian iPhone dari Luar Negeri?

Sebagian masyarakat Indonesia mencoba mencari alternatif dengan membeli iPhone dari luar negeri, baik melalui jasa titip (jastip) maupun membeli langsung saat bepergian. Namun strategi ini juga tidak serta-merta murah. Setiap perangkat komunikasi yang dibawa masuk ke Indonesia wajib didaftarkan nomor IMEI-nya sesuai kebijakan pemerintah untuk memastikan legalitas dan konektivitasnya di jaringan lokal. Jika tidak mendaftarkan IMEI dan membayar pajak yang berlaku, maka perangkat tidak dapat digunakan di jaringan operator lokal.

Bahkan untuk pendaftaran IMEI, konsumen harus membayar pajak impor yang dapat mencapai lebih dari 40 persen dari harga perangkat. Alhasil, pembelian dari luar negeri pun sering kali tidak terlalu menguntungkan setelah semua biaya tersebut ditambahkan.

Apa Harapan ke Depan?

Jika ingin membuat harga iPhone lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia, perlu ada perubahan yang cukup besar di sisi produksi dan distribusi. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah mendorong Apple membangun fasilitas perakitan di Indonesia. Dengan demikian, sebagian iPhone bisa memiliki konten lokal dan mendapat perlakuan tarif yang lebih ringan. Hal ini sudah dilakukan oleh beberapa merek besar seperti Samsung dan Oppo yang memproduksi beberapa modelnya di Indonesia.

Namun, langkah ini tentu tidak mudah karena Apple terkenal sangat selektif dalam menentukan lokasi produksinya dan sangat bergantung pada jaringan manufaktur di China dan India. Tanpa perubahan mendasar pada struktur produksi dan distribusi, harga iPhone di Indonesia kemungkinan besar akan tetap tinggi dalam waktu dekat.

Kesimpulan

Meskipun Indonesia dan Amerika Serikat telah menyepakati penghapusan tarif impor untuk beberapa produk, iPhone tidak termasuk dalam kategori yang diuntungkan dari kebijakan ini. Karena diproduksi di China, iPhone tetap dikenakan tarif impor biasa. Ditambah lagi dengan berbagai faktor lain seperti pajak dalam negeri, biaya distribusi, hingga regulasi TKDN, maka tak mengherankan bila harga iPhone tetap mahal di pasar Indonesia.
Bagi konsumen, satu-satunya harapan agar harga iPhone bisa lebih kompetitif adalah jika Apple mulai berinvestasi dalam bentuk produksi lokal. Namun selama itu belum terjadi, iPhone akan tetap menjadi barang mewah bagi banyak orang di Indonesia, bahkan ketika hubungan dagang dengan Amerika Serikat makin terbuka.

Huawei MatePad Pro 12.2 (2025) Resmi Hadir di Indonesia, Tablet Tipis dengan Layar OLED PaperMatte 144Hz

Huawei kembali menegaskan eksistensinya di pasar tablet premium melalui peluncuran MatePad Pro 12.2 (2025) di Indonesia. Perangkat ini hadir sebagai penerus seri MatePad Pro sebelumnya, membawa sejumlah peningkatan signifikan dari sisi desain, performa, layar, hingga ekosistem aksesorinya.

Peluncuran tablet flagship ini digelar secara global pada Mei 2025 dan mulai tersedia di pasar Indonesia pada Juli 2025. Tablet ini dirancang untuk menjawab kebutuhan para profesional kreatif, mahasiswa, hingga pekerja hybrid yang menginginkan perangkat ringan dengan kinerja optimal.

Desain Tipis dan Premium

Huawei MatePad Pro 12.2 (2025) hadir dengan desain ultra-tipis berketebalan hanya 5,5 mm dan bobot sekitar 508 gram, menjadikannya salah satu tablet 12 inci paling ringan di kelasnya saat ini. Ketipisan ini memungkinkan mobilitas maksimal tanpa mengorbankan kenyamanan grip maupun daya tahannya.

Bagian belakang tablet menggunakan material serat kaca dengan finishing tekstur matte yang memberikan kesan premium dan elegan. Huawei juga menawarkan varian warna khas dengan nuansa lembut untuk mendukung gaya profesional penggunanya.

Layar OLED PaperMatte: Cerah dan Ramah Mata

Sektor layar menjadi salah satu nilai jual utama. MatePad Pro 12.2 dibekali panel Tandem OLED PaperMatte 12,2 inci beresolusi 2800 x 1840 piksel dengan refresh rate 144Hz. Layar ini memiliki tingkat kecerahan puncak hingga 2000 nits dan rasio kontras mencapai 2.000.000:1, sehingga konten tetap terlihat jelas meskipun digunakan di bawah sinar matahari langsung.

Teknologi PaperMatte pada layarnya membuat pantulan cahaya berkurang drastis. Fitur ini sangat membantu saat tablet digunakan untuk membaca e-book atau menulis catatan dalam waktu lama, karena layar tidak memantulkan cahaya berlebihan yang dapat membuat mata cepat lelah.

Performa Tinggi dengan Kirin T92A dan RAM 12 GB

Untuk dapur pacu, Huawei menyematkan chipset Kirin T92A yang diproduksi dengan proses fabrikasi 7 nm. Chipset ini memiliki konfigurasi octa-core dengan clockspeed hingga 2.62 GHz, dipadukan GPU Maleoon 910 yang menawarkan performa grafis mumpuni untuk multitasking, editing foto-video, maupun game berat.

Tablet ini juga dibekali RAM 12 GB dan memori internal pilihan 256 GB atau 512 GB. Kombinasi tersebut memastikan MatePad Pro 12.2 dapat menjalankan aplikasi berat tanpa lag, termasuk saat digunakan bersamaan dengan Huawei M-Pencil Gen 3 untuk desain grafis dan ilustrasi.

HarmonyOS 4.3 dan Ekosistem Huawei Super Device

MatePad Pro 12.2 (2025) menjalankan HarmonyOS 4.3 yang mendukung fitur kolaborasi lintas perangkat Huawei melalui Super Device. Pengguna bisa menghubungkan tablet dengan smartphone Huawei, MateBook, atau monitor MateView untuk mengedit dokumen, membalas pesan, dan berpindah layar secara seamless.

Namun, seperti lini Huawei terbaru lainnya, MatePad Pro 12.2 belum mendukung Google Mobile Services (GMS). Meski demikian, Huawei AppGallery kini semakin lengkap untuk kebutuhan aplikasi harian dan profesional.

Kamera dan Audio Berkualitas

Di sektor kamera, tablet ini dilengkapi kamera utama 50 MP dengan bukaan f/1.8 dan kamera ultra-wide 8 MP di bagian belakang. Sedangkan di depan terdapat kamera 8 MP yang memadai untuk video call, online meeting, maupun kelas daring.

Untuk pengalaman audio, Huawei menanamkan empat speaker stereo dengan tuning khusus yang menghasilkan suara lantang dan detail. Didukung teknologi AI noise-cancellation, tablet ini cocok untuk rapat online di tempat ramai karena suara pengguna tetap terdengar jernih.

Baterai Tahan Lama dengan Fast Charging 100W

Huawei MatePad Pro 12.2 membawa baterai berkapasitas 10.100 mAh yang diklaim mampu bertahan lebih dari satu hari penuh dalam penggunaan normal. Keunggulan lain, tablet ini mendukung teknologi Huawei SuperCharge 100W yang mampu mengisi daya dari kosong hingga penuh dalam waktu kurang dari satu jam. Fitur ini menjadi salah satu yang tercepat di kelas tablet flagship saat ini.

Aksesori: Keyboard Glide dan M-Pencil Gen 3

MatePad Pro 12.2 mendukung Huawei Glide Keyboard yang berfungsi sebagai cover sekaligus keyboard magnetik dengan koneksi instan. Keyboard ini dilengkapi touchpad responsif yang membuat tablet nyaman digunakan layaknya laptop saat mengetik dokumen panjang.

Selain itu, Huawei menyematkan stylus M-Pencil Gen 3 yang memiliki sensitivitas tekanan hingga 16.384 level, sangat ideal untuk ilustrasi digital, desain arsitektur, maupun menulis catatan tangan dengan respons yang nyaris tanpa delay. Stylus ini dapat ditempelkan magnetik di sisi tablet dan otomatis terisi dayanya.

Kekurangan dan Kelebihan

Kelebihan Huawei MatePad Pro 12.2 (2025):
• Desain tipis, ringan, dan premium
• Layar Tandem OLED PaperMatte 144Hz dengan kecerahan tinggi
• Performa kencang dengan RAM 12 GB
• Fast charging 100W super cepat
• Audio empat speaker stereo jernih dan bertenaga
• Mendukung ekosistem HarmonyOS dan Huawei Super Device

Kekurangannya:
• Tidak mendukung layanan Google secara resmi
• Harga cukup tinggi untuk ukuran tablet Android
• Kamera depan kurang optimal di kondisi cahaya redup

Harga dan Ketersediaan

Di Indonesia, Huawei MatePad Pro 12.2 (2025) dibanderol mulai Rp 15 jutaan untuk varian 256 GB, sedangkan versi 512 GB dipatok sekitar Rp 16-17 juta tergantung promo dan toko resmi. Untuk pembelian perdana, Huawei Indonesia menawarkan program bundling yang mencakup keyboard dan stylus, tersedia di toko flagship resmi maupun e-commerce.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Huawei MatePad Pro 12.2 (2025) menghadirkan perpaduan desain premium ultra-tipis, performa tangguh, layar OLED PaperMatte yang nyaman dipandang dalam waktu lama, serta teknologi pengisian daya super cepat untuk mendukung produktivitas tanpa batas. Tablet ini cocok untuk kreator konten, ilustrator, dan profesional yang membutuhkan perangkat produktivitas andal dengan fitur multitasking lengkap.
Jika Anda sudah terbiasa dengan ekosistem Huawei atau tidak bergantung penuh pada layanan Google, MatePad Pro 12.2 layak dipertimbangkan sebagai alternatif tablet flagship Android yang powerful dan praktis untuk mendukung mobilitas harian.

Review VivoBook S14: Laptop Stylish dengan Teknologi Layar Kelas Premium

Laptop tipis dan ringan kini menjadi kebutuhan banyak orang, baik pelajar, pekerja kantoran, content creator pemula, hingga profesional yang sering berpindah tempat. Asus menghadirkan VivoBook S14 sebagai salah satu laptop di kelas menengah yang mengutamakan mobilitas, desain elegan, serta performa prosesor terbaru yang mendukung fitur AI modern. Artikel ini akan mengulas detail spesifikasi, keunggulan, kekurangan, dan untuk siapa laptop ini cocok digunakan.

Desain Minimalis dan Elegan

Asus VivoBook S14 hadir dengan desain yang minimalis dan elegan. Bobotnya hanya sekitar 1,3 kg dengan ketebalan sekitar 1,6 cm. Dimensinya yang ringkas memudahkan laptop ini untuk dimasukkan ke dalam tas tanpa membuat punggung cepat pegal. Bodi laptop menggunakan material aluminium pada bagian cover, memberikan kesan premium dan kokoh meskipun berada di lini VivoBook yang umumnya lebih terjangkau dibanding ZenBook.
Tersedia dalam berbagai pilihan warna seperti Midnight Black, Cool Silver, dan Indie Black yang menambah kesan stylish sekaligus profesional. Logo VivoBook yang kini diukir horizontal di sudut kiri cover juga memberi sentuhan modern minimalis.

Layar Tajam dengan Opsi OLED

Salah satu keunggulan utama Asus VivoBook S14 terletak pada layarnya. Seri terbarunya dibekali panel OLED berukuran 14 inci dengan resolusi WUXGA (1920×1200) serta rasio aspek 16:10, sehingga memberikan tampilan lebih luas dan nyaman untuk multitasking. Rasio ini memberikan ruang vertikal lebih luas dibanding layar konvensional 16:9, memudahkan ketika bekerja di dokumen panjang, membaca artikel, atau coding.

LLayar OLED ini mampu menghasilkan tingkat kecerahan hingga 600 nits dengan cakupan warna DCI-P3 100%, menampilkan warna yang sangat kaya, detail tajam, serta kontras yang memanjakan mata saat menonton film maupun mengedit foto. Reproduksi warna lebih hidup, hitam lebih pekat, dan sudut pandang lebih luas. Ada pula model dengan panel IPS Full HD biasa bagi pengguna yang ingin harga lebih terjangkau namun tetap nyaman untuk penggunaan sehari-hari.

Performa Prosesor Intel Lunar Lake dan AMD Ryzen AI

VivoBook S14 generasi terbaru menggunakan prosesor Intel Core Ultra atau AMD Ryzen AI. Prosesor Intel Core Ultra (disebut juga Lunar Lake) menawarkan konfigurasi core yang efisien dan kinerja single-core tinggi, mendukung fitur AI seperti Windows Copilot+, Recall, dan Studio Effects. Sedangkan varian AMD Ryzen AI Series membawa arsitektur Zen terbaru dengan NPU (Neural Processing Unit) khusus AI yang dapat mencapai 50 TOPS, mendukung fitur Copilot+ serupa.

Untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, mengetik, mengedit foto, hingga desain ringan di Canva atau Figma, laptop ini berjalan dengan lancar. Namun untuk kebutuhan rendering video berat atau 3D modeling profesional, laptop ini bukanlah pilihan utama meskipun masih bisa diandalkan pada level dasar.

Baterai Tahan Lama untuk Mobilitas

Salah satu keunggulan utama VivoBook S14 adalah daya tahan baterainya yang luar biasa. Dalam pengujian video playback lokal, baterainya mampu bertahan lebih dari 20 jam. Sedangkan untuk penggunaan produktivitas normal seperti mengetik, browsing, Google Meet, dan multimedia ringan, laptop ini rata-rata bertahan sekitar 12-16 jam tergantung kecerahan layar dan aplikasi yang dijalankan.

Fitur fast charging memungkinkan pengisian daya hingga 60% dalam waktu sekitar 49 menit, cocok untuk pekerja mobile yang hanya memiliki waktu singkat di kedai kopi atau ruang tunggu bandara.

Keyboard Nyaman dan Touchpad Luas

Keyboard VivoBook S14 memiliki travel distance sekitar 1,7 mm, cukup dalam untuk laptop tipis dan memberikan pengalaman mengetik nyaman. Backlit keyboard memudahkan penggunaan di ruangan minim cahaya. Touchpad-nya lebar dan mendukung multi gesture dengan responsivitas baik, meskipun tidak memiliki touchpad virtual number pad seperti ZenBook.

Konektivitas Lengkap

Untuk laptop setipis ini, VivoBook S14 cukup lengkap dari segi konektivitas. Laptop ini memiliki:
• Port USB-C (beberapa varian mendukung Thunderbolt)
• USB-A 3.2 Gen 1 dan Gen 2
• HDMI full size
• Audio combo jack
• MicroSD card reader
Dengan port tersebut, pengguna dapat menancapkan mouse, USB flash disk, dan monitor eksternal tanpa dongle tambahan.

Fitur AI dan Windows Copilot+

Dukungan prosesor Intel Ultra atau AMD Ryzen AI memungkinkan VivoBook S14 menjalankan fitur AI modern Windows Copilot+, seperti:
• Recall: Menelusuri histori aktivitas yang dilakukan di laptop
• Live Captions dan Studio Effects: Menambahkan filter, efek blur background, hingga auto-framing saat video call
• Cocreator: Membantu pembuatan gambar AI di aplikasi tertentu dengan cepat
Fitur-fitur ini dirancang untuk mendukung produktivitas dan kreativitas harian.

Kelebihan Asus VivoBook S14

• Bobot ringan dan desain tipis, mudah dibawa kemana saja
• Pilihan layar OLED tajam dengan warna vivid dan kontras tinggi
• Daya tahan baterai panjang hingga lebih dari 12 jam penggunaan normal
• Performa prosesor terbaru mendukung AI dan multitasking lancar
• Keyboard nyaman dengan backlight untuk mengetik lama
• Konektivitas lengkap, termasuk USB-C dan HDMI

Kekurangan Asus VivoBook S14

• Performa multithread terbatas untuk kebutuhan rendering berat atau editing video profesional
• Bagian bawah laptop terasa hangat saat beban kerja tinggi
• Model layar IPS standar memiliki tingkat kecerahan dan akurasi warna lebih rendah dibanding OLED
• Tidak ada GPU diskrit pada sebagian besar varian, sehingga hanya mengandalkan grafis terintegrasi

Cocok untuk Siapa?

• Mahasiswa dan pelajar yang menginginkan laptop tipis, ringan, dan tahan lama
• Pekerja kantoran dan profesional remote yang fokus pada produktivitas
• Content creator pemula yang memerlukan layar berkualitas untuk editing foto dan desain ringan
• Pengguna yang ingin mencoba fitur AI modern Windows Copilot+

Harga dan Kesimpulan

Harga Asus VivoBook S14 bervariasi tergantung konfigurasi prosesor, RAM, dan layarnya. Varian Intel Ultra 5 atau Ryzen 5 dengan layar IPS biasanya mulai dari Rp10 jutaan, sedangkan varian dengan Intel Ultra 7 atau Ryzen AI dan layar OLED dapat mencapai Rp15–18 jutaan.

Kesimpulannya, Asus VivoBook S14 menawarkan kombinasi seimbang antara desain premium, portabilitas tinggi, daya tahan baterai luar biasa, dan fitur AI modern. Laptop ini bukan yang terkuat di kelasnya untuk rendering atau gaming berat, namun menjadi salah satu pilihan terbaik bagi pengguna yang membutuhkan laptop harian yang nyaman dibawa, memiliki layar menawan, dan mendukung produktivitas maksimal dengan harga yang relatif bersaing di pasar laptop mid-tier saat ini.

Tecno Spark Go 2 Resmi Meluncur di Indonesia, Smartphone Entry-Level dengan Fitur Kekinian

Tecno kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas pasar smartphone di Indonesia dengan meluncurkan Tecno Spark Go 2. Ponsel pintar ini dirilis pada akhir Juli 2025 sebagai penerus Spark Go generasi sebelumnya, menyasar pengguna pemula yang menginginkan smartphone murah dengan fitur kekinian. Dengan harga yang berada di bawah Rp1 juta, Tecno Spark Go 2 hadir membawa desain premium dan spesifikasi yang cukup memadai untuk kebutuhan sehari-hari.

Desain Lebih Modern dengan Sentuhan Flagship

Salah satu daya tarik utama dari Tecno Spark Go 2 adalah desainnya yang meniru smartphone flagship masa kini. Bagian belakangnya menggunakan modul kamera vertikal dengan dua lensa besar yang tersusun rapi, memberikan kesan elegan layaknya ponsel kelas menengah ke atas. Tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni Ink Black, Titanium Grey, dan Veil White, Spark Go 2 tampil stylish dan minimalis sehingga cocok untuk semua kalangan, termasuk pelajar dan pekerja yang ingin tetap tampil percaya diri dengan ponsel terjangkau.

Bagian belakangnya memakai material plastik bertekstur matte yang tidak mudah menangkap jejak sidik jari. Dimensinya juga cukup tipis dan ringan sehingga nyaman digenggam dalam waktu lama, baik untuk mengetik, scrolling media sosial, maupun bermain game ringan.

Layar Punch-Hole Kekinian dengan Dynamic Port

Tecno Spark Go 2 mengusung layar berukuran 6,67 inci dengan resolusi HD+ dan refresh rate mencapai 120Hz. Refresh rate tinggi yang dimilikinya terbilang istimewa, apalagi mengingat harga jualnya yang sangat ramah di kantong. Pengguna dapat menikmati pengalaman scrolling yang lebih mulus, terutama saat berselancar di media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Twitter.

Menariknya lagi, smartphone ini dibekali fitur Dynamic Port, yaitu fitur antarmuka di sekitar kamera depan punch-hole yang akan menampilkan notifikasi, status pengisian baterai, pengenalan wajah, dan animasi lainnya. Fitur ini mengusung konsep serupa Dynamic Island pada iPhone, sehingga membuat Spark Go 2 tampil lebih futuristik dibandingkan ponsel lain di kelas yang sama.

Performa Cukup untuk Aktivitas Harian

Pada sektor performa, Tecno Spark Go 2 ditopang oleh chipset Unisoc T7250, dipadukan dengan RAM 3GB serta memori internal berkapasitas 64GB. Meskipun bukan prosesor kencang, Unisoc T7250 dinilai cukup untuk menjalankan aplikasi ringan seperti WhatsApp, Instagram, Zoom, YouTube, dan game ringan semacam Mobile Legends dengan pengaturan grafis terendah.

Memori internal 64GB dapat diperluas melalui slot microSD, memungkinkan pengguna menyimpan lebih banyak foto, video, dan file penting lainnya tanpa khawatir ruang penyimpanan cepat habis. Perangkat ini berjalan dengan sistem operasi Android 15 Go Edition yang dibalut antarmuka HiOS 15, dioptimalkan khusus agar tetap lancar meski memiliki RAM kecil.

Kamera Standar dengan Dual LED Flash

Di sektor kamera, Tecno Spark Go 2 dibekali kamera belakang 13MP yang dilengkapi dengan sensor tambahan dan dual LED flash. Hasil fotonya cukup baik saat digunakan di luar ruangan dengan pencahayaan optimal, menampilkan warna yang natural meski detailnya tidak terlalu tinggi. Namun, di kondisi low light atau malam hari, kualitas gambar cenderung menurun dengan noise yang cukup terlihat.

Kamera depannya memiliki resolusi 8MP, sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan selfie, panggilan video, atau online meeting. Hadirnya dual LED flash di bagian depan turut membantu penerangan saat selfie dalam kondisi minim cahaya.

Baterai Awet dengan Fast Charging

Tecno Spark Go 2 dibekali baterai berkapasitas 5000mAh dan mendukung pengisian cepat 18W melalui port USB-C. Kapasitas besar ini membuat smartphone mampu bertahan seharian penuh untuk penggunaan normal seperti browsing, menonton YouTube, chatting, dan bermain game ringan. Fitur fast charging-nya juga cukup membantu, karena pengguna hanya membutuhkan sekitar 2 jam untuk mengisi baterai hingga penuh.

Fitur Tambahan yang Menarik

Selain desain dan harga terjangkau, Tecno Spark Go 2 menawarkan sejumlah fitur menarik lain di kelas entry-level, seperti:
• Sensor sidik jari di samping, yang responsif untuk membuka layar dengan cepat.
• Dual stereo speaker untuk pengalaman audio lebih lantang saat menonton video atau mendengarkan musik.
• IR Blaster, fitur yang jarang ada di smartphone murah, berfungsi mengubah ponsel menjadi remote AC atau TV.
• IP64 rating, memberikan perlindungan terhadap debu dan cipratan air ringan.
• Ella AI, asisten virtual buatan Tecno untuk membantu pengoperasian smartphone lebih efisien.
• FreeLink App, memungkinkan panggilan antar perangkat Tecno tanpa sinyal dengan memanfaatkan koneksi khusus.

Sedikit Review: Worth It atau Tidak?

Jika menilai secara keseluruhan, Tecno Spark Go 2 memang memiliki beberapa keunggulan dibanding ponsel entry-level lain di harga serupa. Berikut rangkuman singkat plus-minusnya:
Kelebihan
• Harga sangat terjangkau di bawah Rp1 juta saat flash sale.
• Desain premium dengan modul kamera seperti flagship.
• Layar 120Hz memberikan pengalaman visual lebih smooth.
• Baterai besar 5000mAh dengan fast charging 18W.
• Fitur Dynamic Port dan Ella AI yang kekinian.
Kekurangan
• Resolusi layar masih HD+, kurang tajam jika dibandingkan layar Full HD.
• Chipset Unisoc T7250 bukan yang terbaik untuk multitasking berat atau gaming kompetitif.
• Kualitas kamera standar, kurang optimal di malam hari.
• RAM hanya 3GB, cukup terbatas untuk pengguna yang sering membuka banyak aplikasi sekaligus.

Kesimpulan

Dengan harga di bawah Rp1 juta, Tecno Spark Go 2 adalah smartphone yang layak dipertimbangkan untuk pelajar, pengguna pemula, atau orang tua yang hanya membutuhkan smartphone untuk komunikasi, media sosial, dan hiburan ringan. Daya tahan baterai yang lama, desain elegan, serta fitur-fitur modern seperti Dynamic Port dan layar dengan refresh rate 120Hz menjadi keunggulan utama smartphone ini.

Namun, bagi pengguna yang membutuhkan performa tinggi untuk game berat atau multitasking profesional, ponsel ini belum mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Meski begitu, Tecno Spark Go 2 tetap menjadi pilihan “worth it” bagi mereka yang mengutamakan desain, fitur kekinian, dan harga bersahabat dalam satu paket.

Teknologi Terbaru Indonesia: AI, Google Pixel & Lenovo Loq PC

Teknologi Terbaru Indonesia: Indonesia Tumbuh Jadi Pusat AI Global

Teknologi Terbaru Indonesia hari ini diwarnai dengan kabar besar: Indonesia menjadi pusat AI global, meluncurkan strategi AI nasional, kabar Google Pixel tertunda, dan peluncuran Lenovo Loq PC baru.
Indonesia mencatat 92% adopsi AI di tempat kerja, tertinggi di dunia. Nilai pasar AI nasional wongsobet vip mencapai US$2,4 miliar dan diprediksi naik menjadi US$10,88 miliar pada 2030.
Internal link: Baca juga: Dampak AI di Dunia Gadget

Peningkatan ini tidak lepas dari pesatnya pemanfaatan AI di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, wongsobet, pendidikan, hingga sektor keuangan. Penggunaan AI membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan layanan, dan memotong biaya operasional.

Raksasa teknologi seperti NVIDIA dan Microsoft telah menginvestasikan dana besar untuk membangun pusat data dan fasilitas AI di Indonesia. Salah satu proyek strategis adalah pembangunan Pusat AI di Surakarta dan data center baru wongso bet yang siap mendorong inovasi teknologi lokal.
Sumber: Introl, Deccan Herald


Teknologi Terbaru Indonesia: Strategi AI Nasional

Pemerintah Indonesia sedang menyusun Roadmap Strategi Nasional AI untuk memperkuat posisi negara di pasar global. Dokumen ini akan menjadi panduan arah kebijakan dan investasi teknologi dalam beberapa tahun mendatang.

Roadmap ini menitikberatkan wongsobet login pada sektor kesehatan dan pertanian, dengan tujuan menarik investasi asing sekaligus meningkatkan ketahanan teknologi dalam negeri.
Sumber: Reuters


Google Pixel Tertunda, Loq PC Lenovo Launching Minggu Ini

Kendala Rantai Pasok Pixel 10 Pro Fold

Peluncuran wongsobet Google Pixel 10 Pro Fold, Pixel Watch 4, dan Pixel Buds 2a diperkirakan mundur hingga 9 Oktober 2025 akibat masalah wongsobet alternatif rantai pasok. Penundaan ini menjadi sorotan karena banyak pengguna telah menantikan perangkat tersebut.
Sumber: TechRadar

Inovasi Terbaru dari Lenovo Loq PC

Di sisi lain, Lenovo merilis seri Loq PC gaming terbaru, disertai berbagai wongsobet link perangkat seperti smart TV dan powerbank. Seri ini menyasar segmen gamer yang menginginkan performa tinggi dengan harga kompetitif.
Sumber: Deccan Herald


Kesimpulan: Tren Teknologi Hari Ini

Hari ini, dunia teknologi wongsobet diwarnai dengan kabar menggembirakan dari Indonesia yang mulai menjadi pusat AI global, didukung investasi besar dan roadmap strategis. Sementara itu, di ranah perangkat konsumen, kabar penundaan Google Pixel wongsobet daftar menjadi sorotan, dan Lenovo menghadirkan inovasi terbaru lewat Loq PC.

[Baca juga: Review Smartphone Terbaru 2025]

Elang Hitam Drone UCAV: Uji Terbang Perdana

Elang Hitam: Drone UCAV Canggih Buatan Indonesia Jalani Uji Terbang Perdana

Elang Hitam Drone UCAV buatan Indonesia resmi menjalani uji terbang perdana pada 28 Juli 2025. Pencapaian ini menjadi tonggak baru dalam sejarah pengembangan piubet slot teknologi pertahanan nasional.

Industri pertahanan Indonesia mencatat sejarah baru dengan suksesnya uji terbang perdana Elang Hitam, drone tempur tanpa awak (Unmanned Combat Aerial Vehicle / UCAV) piubet buatan dalam negeri. Uji coba ini dilaksanakan pada 28 Juli 2025 di fasilitas uji PT Dirgantara Indonesia, Bandung, dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi militer nasional.

Elang Hitam dikembangkan melalui piubet daftar kolaborasi antara Indonesian Aerospace (PTDI), BRIN, dan beberapa mitra strategis lainnya. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat kemandirian alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri.


Spesifikasi dan Kemampuan Elang Hitam

Uji terbang perdana Elang Hitam Drone UCAV berlangsung di fasilitas uji PTDI, menampilkan stabilitas dan akurasi kendali yang memuaskan.
Elang Hitam dirancang untuk menjalankan misi pengintaian piu bet, pengawasan, hingga serangan presisi terhadap target strategis. Beberapa fitur unggulannya meliputi:

  • Daya jelajah tinggi dengan radius operasi hingga 250 km.

  • Sistem kendali jarak jauh dengan integrasi satelit.

  • Kemampuan membawa persenjataan canggih, termasuk rudal udara-ke-darat dan bom pintar.

  • Teknologi siluman (stealth) yang meminimalkan deteksi radar.


Kapabilitas Awal & Tahap Lanjutan

Uji terbang perdana Elang Hitam berlangsung selama 45 menit dengan piubet login ketinggian maksimum 15.000 kaki. Selama pengujian, drone menunjukkan stabilitas, akurasi navigasi, dan respons kendali yang memuaskan. Tim teknis menyatakan bahwa semua parameter performa sesuai ekspektasi.

Keberhasilan ini membuka jalan untuk tahap uji lanjutan yang akan mencakup uji coba persenjataan dan integrasi sistem AI untuk pengambilan alternatif piubet keputusan misi secara otonom.


Dampak Strategis untuk Indonesia

Dengan hadirnya Elang Hitam, Indonesia memasuki era baru dalam piubet alternatif penguasaan teknologi pertahanan modern. Selain memperkuat keamanan nasional, proyek ini juga:

  • Meningkatkan kemampuan industri dalam negeri di bidang aerospace.

  • Menarik minat investor dan mitra internasional di sektor pertahanan.

  • Memicu transfer teknologi dari piubet vip mitra global.

Outbound: detail teknis Elang Hitam di Wikipedia.
Internal: baca juga Daftar Teknologi Pertahanan Buatan Indonesia.


Kesimpulan: Elang Hitam Drone UCAV & Arah Ke Depan

Keberhasilan uji terbang perdana Elang Hitam menegaskan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi piubet link militer mutakhir. Langkah ini diharapkan memperkuat kemandirian alutsista sekaligus meningkatkan daya tawar Indonesia di kancah internasional.

Ringkasan umum: Wikipedia – Elang Hitam
Kolaborasi riset: BRIN

Xiaomi Bone Conduction Headphones 2: Headphone Konduksi Tulang Anti Air untuk Perenang yang Ingin Tetap Produktif di Dalam Air

Xiaomi tidak hanya dikenal sebagai produsen smartphone dengan harga terjangkau, tetapi juga konsisten menghadirkan inovasi di lini aksesori audio. Salah satu produk terbarunya yang menarik perhatian adalah Xiaomi Bone Conduction Headphones 2, headphone konduksi tulang generasi kedua yang dirancang khusus untuk mendukung aktivitas olahraga air, terutama berenang.

Jika pada generasi pertama Xiaomi hanya menargetkan pengguna umum seperti pelari dan pesepeda, kini melalui Bone Conduction Headphones 2, perusahaan asal Tiongkok ini memperluas pasar dengan menghadirkan headphone yang sepenuhnya anti air sehingga dapat digunakan untuk berenang tanpa kendala.

Teknologi Konduksi Tulang yang Ramah Telinga

Berbeda dengan headphone in-ear maupun on-ear biasa, teknologi konduksi tulang (bone conduction) pada produk ini memungkinkan suara dihantarkan melalui tulang pipi langsung ke koklea tanpa menutup lubang telinga. Dengan demikian, perenang tetap dapat mendengar suara di sekitar, termasuk instruksi pelatih atau tanda peringatan, meskipun sedang mendengarkan musik di dalam air.

Selain itu, penggunaan teknologi ini membantu mengurangi risiko infeksi telinga yang kerap terjadi pada pengguna earphone konvensional saat berenang. Tidak heran, headphone konduksi tulang banyak digunakan atlet renang profesional untuk mendukung latihan mereka.

Sertifikasi IP68 untuk Ketahanan Total di Air

Salah satu aspek yang paling menonjol dari Xiaomi Bone Conduction Headphones 2 adalah sertifikasi IP68, yang menjamin ketahanan penuh terhadap air dan debu. Dengan sertifikasi ini, headphone dapat digunakan untuk berenang hingga kedalaman 2 meter selama maksimal 2 jam tanpa menimbulkan kerusakan pada komponen internalnya.
Menurut Xiaomi, headphone ini dirancang untuk tahan terhadap air kolam yang mengandung klorin maupun air laut yang bersifat korosif. Hal tersebut dimungkinkan berkat material silikon medis khusus yang digunakan pada bodi headphone, sehingga tidak mudah rusak atau menimbulkan iritasi kulit meski digunakan dalam waktu lama.

Penyimpanan Internal 32GB untuk Pemutaran Offline

Salah satu tantangan terbesar saat mendengarkan musik di dalam air adalah keterbatasan konektivitas Bluetooth, karena sinyal radio tidak dapat menembus air dengan baik. Untuk mengatasi kendala konektivitas Bluetooth yang tidak berfungsi di dalam air, Xiaomi membekali Bone Conduction Headphones 2 dengan memori internal berkapasitas 32GB. Kapasitas sebesar ini memungkinkan pengguna menyimpan ribuan file musik dalam format MP3 dan memutarnya langsung melalui headphone tanpa perlu tersambung ke smartphone, sehingga latihan renang tetap nyaman tanpa gangguan.

Fitur ini tentu menjadi solusi praktis bagi para perenang yang ingin menikmati playlist motivasi saat latihan tanpa perlu khawatir dengan jangkauan Bluetooth atau membawa perangkat tambahan ke tepi kolam.

Desain Ergonomis dan Aman untuk Aktivitas Air Intensif

Bone Conduction Headphones 2 hadir dengan desain neckband ergonomis yang ringan, fleksibel, namun tetap kokoh sehingga tidak mudah bergeser atau terlepas meskipun digunakan untuk berenang gaya kupu-kupu atau gaya bebas dengan kecepatan tinggi. Xiaomi menggunakan material silikon medis yang lembut dan anti alergi untuk menambah kenyamanan penggunanya.

Selain itu, bentuk open-ear yang khas pada headphone konduksi tulang memastikan telinga tetap terbuka sepenuhnya, memungkinkan pengguna mendengar suara sekitar dengan jelas, baik saat di air maupun di darat.

Kualitas Suara Lebih Baik dengan Teknologi Vibrasi Terbaru

Pada sektor audio, Xiaomi mengklaim telah menyematkan teknologi vibrasi generasi terbaru yang mampu menghasilkan suara lebih jernih, detail vokal lebih tajam, serta bass yang lebih dalam dibandingkan generasi pertama. Meskipun konduksi tulang umumnya memiliki keterbatasan dalam menghadirkan suara bass sekuat headphone tradisional, peningkatan pada Bone Conduction Headphones 2 membuat pengalaman mendengarkan musik saat berenang terasa lebih hidup dan menyenangkan.
Getaran yang dihasilkan juga tetap stabil meski pengguna bergerak cepat atau menyelam, sehingga tidak menimbulkan rasa gatal atau tidak nyaman di area tulang pipi yang menjadi medium penghantar suara.

Baterai Tahan Lama dengan Pengisian Cepat

Untuk mendukung aktivitas olahraga harian, headphone ini dilengkapi baterai berkapasitas 165mAh yang dapat digunakan hingga 8 jam pemutaran musik di luar air dan sekitar 5 jam ketika digunakan berenang. Waktu pengisiannya juga tergolong singkat, hanya sekitar 90 menit hingga penuh menggunakan kabel charger magnetik khusus yang disediakan dalam paket penjualan.

Dengan daya tahan seperti ini, pengguna tidak perlu khawatir headphone kehabisan baterai di tengah sesi latihan, baik saat berenang, jogging, maupun bersepeda.

Harga dan Ketersediaan

Saat ini, Bone Conduction Headphones 2 sudah mulai dijual di pasar Tiongkok dengan banderol sekitar 499 Yuan atau setara Rp 1,1 juta. Namun, belum ada informasi resmi kapan produk ini akan dipasarkan secara global, termasuk di Indonesia. Meski belum ada informasi resmi mengenai peluncuran globalnya, banyak pengamat teknologi memprediksi headphone ini akan segera masuk pasar internasional mengingat minat masyarakat terhadap aksesori olahraga yang mendukung produktivitas semakin meningkat.

Cocok untuk Siapa?

Headphone ini menjadi pilihan ideal bagi perenang profesional maupun pemula yang ingin mendengarkan musik sambil berlatih tanpa menutup telinga sepenuhnya. Dengan desain open-ear, pengguna tetap dapat mendengar suara di sekitar mereka sehingga keselamatan selama latihan di kolam renang tetap terjaga. Selain itu, atlet triathlon, pelari, pesepeda, dan pengguna yang rutin melakukan olahraga outdoor juga dapat memanfaatkan desain open-ear-nya untuk tetap aman mendengar suara sekitar.

Kesimpulan

Dengan berbagai keunggulan seperti sertifikasi IP68, penyimpanan internal 32GB, desain ergonomis yang kokoh, hingga teknologi vibrasi terbaru, Xiaomi Bone Conduction Headphones 2 menjadi solusi ideal bagi para perenang yang menginginkan pengalaman mendengarkan musik tanpa batas di dalam air. Inovasi ini sekaligus menegaskan komitmen Xiaomi untuk menghadirkan produk berkualitas dengan harga terjangkau bagi semua kalangan, termasuk atlet dan pecinta olahraga air.

Apple Siapkan iPad Pro M5 untuk Akhir 2025, Bakal Geser Laptop Premium?

Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPad Pro generasi terbaru yang akan dibekali chip M5 pada penghujung tahun 2025 mendatang. Perangkat ini diprediksi menjadi salah satu inovasi terbesar Apple di lini tablet profesionalnya tahun ini. Peluncuran ini digadang-gadang menjadi langkah besar Apple dalam mendefinisikan ulang fungsi tablet, mendekatkannya dengan performa laptop premium bahkan MacBook Pro sekalipun.

Informasi mengenai kehadiran iPad Pro M5 pertama kali beredar melalui laporan analis industri teknologi Asia, yang menyebutkan bahwa produksi massal chip M5 telah memasuki tahap awal sejak kuartal ketiga 2025. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa iPad Pro kemungkinan besar akan menjadi perangkat pertama yang mengusung chip terbaru tersebut sebelum hadir di lini MacBook.

Menurut laporan yang dimuat Bloomberg melalui jurnalis teknologi ternama Mark Gurman, iPad Pro M5 akan hadir dengan dua pilihan ukuran layar, yaitu 11 inci dan 13 inci. Kedua varian tersebut dinilai masih menjadi standar ideal bagi pengguna yang membutuhkan keseimbangan antara mobilitas dan produktivitas tinggi.

Yang menarik, Apple disebut sedang berupaya menghadirkan teknologi komputasi AI canggih pada iPad Pro M5, memungkinkan pemrosesan data berbasis AI secara lokal tanpa ketergantungan penuh pada cloud. Fitur ini diyakini akan meningkatkan pengalaman pengguna dalam menjalankan aplikasi berbasis AI generatif, termasuk asisten AI pribadi maupun fitur image generation langsung di perangkat.

Di sektor layar, iPad Pro M5 akan dibekali panel OLED tandem generasi kedua. Teknologi layar terbaru ini diklaim mampu menghasilkan tingkat kecerahan lebih tinggi, konsumsi daya lebih hemat, serta ketahanan burn-in yang lebih baik dibandingkan model iPad Pro sebelumnya yang mengusung chip M4.

Panel OLED tandem yang digunakan pada iPad Pro M5 disebut-sebut memiliki tingkat kecerahan yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Selain itu, panel ini juga menawarkan efisiensi daya yang lebih baik, sehingga dapat memperpanjang waktu penggunaan tablet, terutama saat digunakan untuk aktivitas berat seperti mengedit video HDR, merender desain 3D, atau menonton konten beresolusi tinggi dalam durasi lama.

Selain itu, bocoran dari sumber internal rantai pasokan Apple yang dikutip MacRumors mengungkapkan bahwa perusahaan asal Cupertino tersebut saat ini sedang menguji berbagai fitur AI generatif yang dapat berjalan secara offline dan dioptimalkan khusus untuk Neural Engine chip M5. Dengan demikian, pengguna dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi AI tanpa harus terhubung internet secara terus-menerus.

Jika bocoran ini terbukti benar, maka iPad Pro M5 akan menjadi perangkat pertama Apple yang dibekali chip M5, mendahului MacBook Pro yang diprediksi baru akan diperbarui dengan chip serupa pada awal 2026 mendatang. Strategi ini sekaligus menunjukkan ambisi Apple untuk menjadikan iPad Pro sebagai perangkat komputasi utama bagi kalangan profesional yang membutuhkan performa setara laptop dalam bentuk lebih ringkas.

Walaupun demikian, banyak pengamat industri menilai bahwa agar iPad Pro M5 benar-benar mampu menyaingi laptop premium, Apple perlu menghadirkan pembaruan signifikan pada sisi software. Selama ini, keterbatasan iPadOS kerap menjadi kritik utama, terutama dari para profesional yang menginginkan aplikasi macOS penuh seperti Final Cut Pro dan Xcode dapat dijalankan langsung di iPad.

Namun, Apple telah mengambil langkah awal untuk menutup celah tersebut dengan menghadirkan Final Cut Pro dan Logic Pro versi iPad sejak 2024, yang mendapatkan sambutan positif dari kreator konten dan musisi. Kehadiran chip M5 dengan performa lebih tinggi tentu akan mendukung jalannya aplikasi profesional tersebut secara lebih optimal, bahkan memungkinkan pengolahan proyek berskala besar dengan lancar.

Selain prosesor dan layar, Apple juga dikabarkan tengah menyiapkan Magic Keyboard terbaru khusus iPad Pro M5. Keyboard generasi berikutnya ini disebut akan memiliki desain lebih kokoh, dilengkapi trackpad yang lebih lebar, serta material aluminium pada bagian bawah untuk menambah stabilitas saat digunakan mengetik di meja kerja. Kehadiran Magic Keyboard baru ini dinilai akan semakin memantapkan posisi iPad Pro M5 sebagai alternatif laptop bagi pengguna yang membutuhkan mobilitas tinggi.

Bagi Apple, peluncuran iPad Pro M5 merupakan bukti nyata komitmen mereka dalam terus mendorong batas inovasi tablet, menghadirkan teknologi terbaik dalam desain yang tipis dan ringan, namun dengan kemampuan komputasi yang dapat menyaingi laptop premium di kelasnya. Langkah ini sekaligus mengokohkan posisi iPad Pro sebagai perangkat serbaguna bagi profesional, desainer, editor video, maupun pekerja remote yang membutuhkan performa tinggi tanpa kompromi portabilitas.

Meski belum ada pernyataan resmi dari Apple terkait jadwal peluncuran, jika mengacu pada pola rilis sebelumnya, iPad Pro M5 kemungkinan besar akan diumumkan pada event khusus bulan Oktober atau November 2025 mendatang, sebelum musim liburan akhir tahun. Para penggemar setia Apple kini menantikan pengumuman resmi tersebut sembari menyiapkan dana untuk meminang tablet flagship yang diyakini akan membawa lompatan teknologi terbesar sepanjang sejarah iPad Pro.

Exit mobile version