Garmin Hadirkan Google Maps di Smartwatch: Menyatukan Daya Navigasi dan Gaya Hidup Sehat

Bayangkan Anda sedang jogging di pagi hari. Jalanan masih lengang, matahari baru saja muncul di ufuk timur. Tangan Anda sibuk menahan ritme lari sambil sesekali mengusap keringat, namun di satu tikungan, Anda bingung: belok kiri atau lurus? Biasanya, Anda harus berhenti, membuka ponsel, membuka Google Maps, lalu menatap layar sambil menahan napas. Kini, kebiasaan itu bisa berubah selamanya.

Garmin, produsen smartwatch asal Kansas, Amerika Serikat, baru saja mengumumkan integrasi resmi Google Maps di berbagai lini smartwatch mereka. Bukan sekadar fitur tambahan, ini adalah langkah besar yang membawa Garmin mendekatkan teknologi kebugaran dan navigasi sehari-hari, menyatukannya dalam satu genggaman di pergelangan tangan Anda.

Mengapa Ini Penting?

Garmin memang sudah lama dikenal sebagai produsen smartwatch dengan akurasi GPS terbaik di kelasnya. Atlet triathlon, pelari maraton, pesepeda profesional, hingga pecinta aktivitas outdoor seperti hiking dan mendaki gunung, mempercayai Garmin karena daya tahan baterai dan keakuratan penunjuk lokasinya. Namun, satu yang selama ini menjadi celah kecil adalah: Garmin tidak memiliki aplikasi peta sepraktis Google Maps. Dengan integrasi ini, pengguna tidak perlu lagi menoleh ke layar ponsel untuk menavigasi rute baru, entah itu saat berlari di pusat kota, bersepeda keliling kawasan wisata, atau berjalan kaki menjelajah kota asing. Instruksi belokan demi belokan kini bisa muncul langsung di layar jam tangan Garmin Anda, lengkap dengan getaran lembut sebagai penanda jika belokan sudah dekat.

Cara Kerja Fitur Ini

Menurut rilis resmi Garmin dan Google yang dimuat di The Verge (8 Juli 2025), Google Maps dapat diunduh melalui Connect IQ Store, toko aplikasi resmi Garmin. Cara kerjanya:

  • Anda menetapkan tujuan di aplikasi Google Maps di ponsel Android Anda.
  • Buka aplikasi Google Maps di smartwatch Garmin Anda.
  • Petunjuk turn-by-turn akan langsung muncul di layar jam, lengkap dengan estimasi waktu dan jarak tempuh.
  • Tiga belokan berikutnya dapat Anda lihat hanya dengan mengetuk layar, membantu Anda merencanakan rute lebih baik tanpa harus menunggu perintah satu per satu.

Namun, perlu dicatat bahwa fitur ini hanya mendukung Android untuk saat ini. Belum ada kabar kapan pengguna iPhone dapat menikmatinya.

Model Garmin yang Mendukung Google Maps

Garmin menyebutkan lebih dari 90 model smartwatch mendukung aplikasi Google Maps ini, termasuk:

  • Garmin Fenix Series (terbaru seperti Fenix 8)
  • Forerunner Series (265, 955, 965)
  • Venu Series (Venu 3)
  • Vivoactive 5

Artinya, hampir semua smartwatch kelas menengah hingga flagship Garmin dapat mencicipi teknologi ini, asalkan sistem operasinya mendukung Connect IQ terbaru.

Apa Untungnya bagi Pengguna?

  1. Tidak Perlu Lagi Mengeluarkan Ponsel
    Saat berlari atau bersepeda, membuka ponsel seringkali merepotkan, terutama jika tangan berkeringat. Dengan notifikasi langsung di smartwatch, navigasi jadi seamless.
  2. Lebih Aman
    Bagi pesepeda atau pelari yang melintasi area ramai, menatap ponsel sama saja dengan mengundang risiko kecelakaan kecil hingga besar. Petunjuk di smartwatch membuat pandangan tetap fokus ke jalan.
  3. Efisiensi Baterai Ponsel
    Karena hanya menetapkan tujuan awal di ponsel, baterai tidak terkuras untuk menampilkan peta dan navigasi terus-menerus.
  4. Terintegrasi dengan Aktivitas
    Saat menggunakan Google Maps di Garmin, catatan aktivitas seperti langkah kaki, jarak tempuh, detak jantung, hingga kalori yang terbakar tetap terekam dan tersimpan di Garmin Connect. Ini adalah keunggulan yang tidak dimiliki jika Anda hanya menggunakan ponsel.

Tantangan dan Batasan

Meski terdengar sempurna, integrasi ini belum sepenuhnya mulus. Di forum resmi Garmin, beberapa pengguna iOS mengeluhkan aplikasi yang tidak muncul meski model smartwatch mereka tercatat mendukung. Selain itu, penetapan tujuan tetap harus dilakukan di ponsel Android, karena smartwatch Garmin belum mendukung input teks pencarian destinasi.

Namun, bagi banyak orang, keterbatasan ini bukan masalah besar. Navigasi di smartwatch memang dirancang sebagai perpanjangan praktis dari smartphone, bukan penggantinya.

Strategi Garmin: Menjaga Relevansi di Era Wear OS dan Apple Watch

Langkah ini menegaskan posisi Garmin sebagai pemain tangguh di industri smartwatch global. Pasalnya, Wear OS milik Google dan watchOS milik Apple sudah lama mendukung Google Maps. Garmin yang selama ini mengandalkan peta internal, kini membuka diri dengan menghadirkan Google Maps secara resmi. Ini adalah sinyal bahwa Garmin tidak ingin hanya menjadi jam tangan olahraga, melainkan jam tangan multifungsi untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut analis industri wearable di TechRadar, kehadiran Google Maps ini bisa menjadi batu loncatan Garmin untuk menghadirkan fitur-fitur seluler lain di masa depan, termasuk konektivitas LTE dan aplikasi Google lainnya.

Kesimpulan: Garmin dan Google Maps, Kombinasi Sempurna

Kehadiran Google Maps di smartwatch Garmin bukan hanya kabar baik bagi pelari, pesepeda, dan pejalan kaki. Ini adalah bukti bahwa kolaborasi antara dua raksasa di bidangnya dapat menghadirkan solusi nyata bagi pengguna. Garmin dengan GPS dan ketahanan baterai, Google Maps dengan peta akurat dan petunjuk real-time.

 

Exit mobile version