Kebangkitan Kembali Legenda: BlackBerry Classic (Q20) Hidup Kembali dari Tangan Perusahaan China

Di tengah pasar smartphone yang didominasi desain layar sentuh serba mirip, muncul kabar tak terduga dari ranah teknologi. Sebuah perusahaan asal China dikabarkan menghidupkan kembali ponsel legendaris BlackBerry Classic (Q20), perangkat yang dulu menjadi simbol profesionalisme dan gaya hidup pekerja kantoran. Upaya ini bukan sekadar nostalgia, melainkan kombinasi unik antara desain klasik dengan teknologi terbaru berbasis Android.
Mengingat Kembali Masa Kejayaan BlackBerry Classic
- BlackBerry Classic pertama kali hadir pada akhir 2014 sebagai penerus Q10, membawa kembali desain yang mirip dengan Bold 9900 yang legendaris. Dengan layar berukuran 3,5 inci beresolusi persegi, keyboard fisik QWERTY, serta trackpad optik di bagian tengah, ponsel ini menawarkan pengalaman mengetik yang nyaman dan produktif. Pada masanya, BlackBerry Classic menjalankan sistem operasi BlackBerry 10, dilengkapi prosesor dual-core, RAM 2 GB, dan penyimpanan internal 16 GB.
Meskipun memiliki basis penggemar yang kuat, produksi BlackBerry Classic akhirnya dihentikan pada 2016. Berakhirnya masa kejayaan BlackBerry kala itu menandai perubahan besar dalam industri, di mana layar sentuh penuh dan ekosistem Android maupun iOS menjadi raja pasar.
Perusahaan Asal China yang Membawa Kembali BlackBerry
Perusahaan yang menghidupkan kembali perangkat ini bernama Zinwa Technologies. Bukannya sekadar menghadirkan replika, Zinwa justru menempuh jalur berbeda dengan melakukan modifikasi pada BlackBerry Classic asli. Mereka mengganti komponen lama dengan perangkat keras baru yang jauh lebih modern, serta mengganti sistem operasi menjadi Android.
Transformasi ini melahirkan perangkat bernama Zinwa Q25 atau Q25 Pro, yang tetap setia pada bentuk ikonik BlackBerry Classic, namun di baliknya tersembunyi performa khas ponsel Android modern. Konsep ini sekaligus menjadi solusi ramah lingkungan karena memanfaatkan kembali perangkat lama dengan komponen baru.
Spesifikasi Baru yang Lebih Modern
Untuk menjaga relevansi di era sekarang, Zinwa memberikan sejumlah peningkatan signifikan:
• Prosesor dan Memori
Papan utama klasik diganti dengan chipset MediaTek Helio G99, prosesor yang cukup bertenaga di kelas menengah. Dukungan RAM mencapai 12 GB LPDDR4x dengan penyimpanan hingga 256 GB, menjadikannya jauh lebih gesit dibanding versi aslinya.
• Baterai dan Kamera
Kapasitas baterai ditingkatkan menjadi sekitar 3.000 mAh, sekitar 15 persen lebih besar dari model lama. Untuk sektor fotografi, perangkat ini dibekali kamera utama 50 MP di bagian belakang dan kamera depan 8 MP untuk kebutuhan swafoto maupun panggilan video. Perubahan ini membuat perangkat klasik lebih kompetitif untuk kebutuhan fotografi sederhana.
• Konektivitas dan Fitur Tambahan
Ponsel ini mendukung jaringan 4G LTE global, dilengkapi NFC, port USB-C, jack headphone 3,5 mm, serta slot MicroSD untuk memperluas penyimpanan. Walaupun belum mendukung jaringan 5G, fitur-fiturnya sudah cukup lengkap untuk kebutuhan harian.
• Sistem Operasi
Zinwa membekali perangkat ini dengan Android 13 dalam bentuk sederhana dan ringan. Meski belum ada jaminan akan mendapatkan pembaruan ke versi Android berikutnya, perangkat tetap menawarkan pengalaman modern dengan akses ke berbagai aplikasi populer.
• Keunikan Trackpad dan Keyboard
Salah satu daya tarik utama yang tetap dipertahankan adalah trackpad optik khas BlackBerry, yang kini dapat berfungsi penuh di Android sebagai kursor maupun navigasi arah. Keyboard fisik QWERTY yang ikonik juga masih menjadi andalan, memberikan sensasi mengetik yang tidak ditemukan pada ponsel layar sentuh murni.
Harga dan Ketersediaan
Zinwa menawarkan dua opsi bagi para penggemar BlackBerry Classic. Pertama, perangkat lengkap dengan harga sekitar 400 dolar AS. Kedua, kit retrofit dengan harga sekitar 300–320 dolar AS bagi mereka yang masih menyimpan BlackBerry Classic lama dan ingin melakukan pemasangan sendiri.
Pengiriman pertama dijadwalkan mulai awal hingga pertengahan Agustus 2025, sementara produksi massal diperkirakan berlangsung pada September 2025. Strategi ini menunjukkan bahwa proyek tersebut memang ditujukan untuk segmen penggemar setia dan kolektor.
Reaksi Komunitas
Kehadiran kembali BlackBerry Classic dalam balutan teknologi baru memunculkan reaksi beragam. Sebagian besar penggemar menyambut positif, melihatnya sebagai proyek kreatif yang menggabungkan nostalgia dengan relevansi modern. Banyak yang menganggapnya sebagai bentuk daur ulang cerdas yang menyelamatkan perangkat lama dari limbah elektronik.
Namun, ada juga yang menilai langkah ini hanya akan menarik kalangan terbatas. Dengan harga yang cukup tinggi, Zinwa Q25 tentu tidak ditujukan untuk pasar massal, melainkan bagi mereka yang benar-benar merindukan pengalaman mengetik di keyboard fisik.
Makna Bagi Industri Smartphone
Proyek ini menunjukkan bahwa inovasi dalam industri smartphone tidak selalu harus berarti layar lebih besar atau kamera lebih banyak. Ada nilai dalam menghadirkan kembali desain lama yang memiliki ciri khas kuat. Dengan memanfaatkan nostalgia dan identitas unik, sebuah produk bisa kembali menemukan tempatnya di tengah pasar yang jenuh dengan perangkat seragam.
Jika proyek ini terbukti sukses, Zinwa berencana untuk melakukan langkah serupa pada perangkat BlackBerry lainnya, termasuk Passport dan KeyOne. Dengan begitu, lebih banyak ikon masa lalu bisa kembali hidup dalam bentuk yang relevan dengan teknologi sekarang.
Kesimpulan
BlackBerry Classic (Q20) adalah simbol era emas komunikasi seluler, ketika produktivitas dan desain khas keyboard fisik menjadi daya tarik utama. Kini, berkat tangan kreatif perusahaan asal China, perangkat tersebut mendapat kesempatan kedua dalam bentuk Zinwa Q25.
Dengan memadukan desain klasik dan hardware modern, ponsel ini menjadi jawaban bagi kerinduan penggemar lama sekaligus menawarkan alternatif unik di era smartphone layar sentuh. Walaupun mungkin tidak akan mendominasi pasar global, kebangkitan BlackBerry Classic menjadi pengingat bahwa dalam dunia teknologi, nostalgia bisa bernilai besar dan tetap menemukan penggemarnya.